KEMANAKAH MAHASISWA KINI?
Oleh: Rima Ramadhania Fabio 2012 dan Yongky Pratama HI 2013
kita ditetapkan lulus maksimal 7
tahun agar kita dapat meraih toga dan gelar dibelakang nama, lebih dari itu
kita diatur untuk fokus kuliah dengan
kurikulum yang sengaja dibuat padat dan lupa dengan tugas kita sebagai
mahasiswa untuk kritis terhadap kebijakan pemerintah, memberdayakan masyarakat
yang kurang mampu serta memberikan manfaat lebih banyak ke lingkungan sekitar. Kita
sebagai mahasiswa, tugas kita bukan hanya sekedar mencari gelar dan kerja lalu
hidup dengan individualitas tinggi tanpa memikirkan masyarakat yang tidak
tersentuh pendidikan sama sekali dan terjerat kemiskinan yang sangat ironis. Banyak
mahasiswa dengan idealisme tinggi kini mulai hilang dan mulai berfikir
realistis, bagaimana caranya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, bagaimana
dapat hidup dengan tenang dan bagaimana nanti dapat membeli barang ini itu.
lihatlah lebih dalam dimana nilai kemanusiaan kita? masih banyak orang yang
hidup dibawah garis kemiskinan dan terpinggirkan, terisolir dari kerasnya
kehidupan di era globalisasi yang menuntut kecepatan dan keterampilan.
Bagaimana orang-orang yang tak berpendidikan dan miskin ini bisa terampil, jika
memenuhi kebutuhan makan saja tidak bisa? Coba bayangkan betapa sulitnya mereka
menyambung nyawa, tak heran meningkatnya angka kriminalitas di kota besar. Itu mungkin
karena kurang pedulinya kita terhadap mereka, kesenjangan sosial begitu terasa.
Dikota besar bahkan dibeberapa kota kecilpun kita bisa melihat itu semua,
dijalan raya yang macet ada yang tetap
nyaman didalam mobil mewahnya sementara anak kecil mengemis disamping jendela
kaca mobil mewah tersebut. Lalu bagaimanakah
peran kita sebagai mahasiswa?
Disini kita melihat banyak tipe
mahasiswa di kampus, ada mahasiswa yang memiliki keinginan untuk merubah
kondisi masyarakat sosial disekitarnya namun harus bertanding dengan dirinya
sendiri di bidang akademik, kadang dipandang sebelah mata karena terfokus
membangun diri diluar ruang kelas, tergelincir jauh dengan nilai ip yang
pas-pasan. Adapun yang berfikir idealis, berusaha mati-matian menjaga nilai
tetap cumlaude tetapi bagimana caranya tetap dapat pengalaman diluar. Ada juga yang fokus belajar dan cerdas luar
biasa di jurusannya dengan berharap ketika dia lulus dapat pekerjaan, agar
setidaknya beban negara terhadap pengangguraan berkurang. Semua tidak menjadi
masalah, yang menjadi masalah adalah ketika mahasiswa terfokus dengan
cita-citanya dan melupakan tugasnya sebagai manusia yang bebas untuk membantu
sesama yang membutuhkan dan kurang
beruntung seperti dirinya.
0 komentar: