THANK YOU SO MUCH A (˘⌣˘)ε˘')

8:12 PM Rima Ramadhania 0 Comments

I can't speech any sweet word, you're soo incredible! ({{}}) ♥ ♥
thank you so much for everything you have been givin to me my future engineer (˘⌣˘)ε˘') ♥ 




Prospek kerja di bidang biologi itu luas.Bisa bekerja di Unilever, Bayer, Nutrifood, dll dengan posisi di bidang Research and Development, Quality Control atau Waste Management. Bisa bekerja di berbagai research institute di Indonesia, beberapa yang terkenal seperti Mochtar Riady Institute, Eyckman, Novartis Institute of Tropical Disease, terutama jika kamu tertarik dengan penelitian sains murni berbau biologi molekular atau kesehatan. Lalu, bisa bekerja di perusahaan tambang dan perminyakan untuk mengurusi bagian remediasi lingkungan atau menangani proyek-proyek MEOR (microbial enhanced oil recovery), bioleaching bijih logam, dll. Selain itu, bisa juga bekerja di berbagai perkebunan, pertanian, dan perikanan yang ada di Indonesia, beberapa perusahaan besar di Indonesia memiliki concern besar terhadap aplikasi dan riset sains terkait usahanya. Selain itu masih ada instansi milik pemerintah yang biasanya melakukan riset atau penelitian seperti di LIPI, LBN, Biotrop, Depkes, bidang industri seperti industri makanan fermentasi, industri perkebunan, industri pertanian dan kehutanan, industry makanan dan minuman , Industry farmakologi. 

Ada kisah-kisah yg inspiratif buat kamu nih ^_^


Ingin selalu menjadi lebih baik dari hari kemarin” demikian motto hidup Gisti Rahmawati, S.Si. Lulusan terbaik dari Fakultas Biologi pada periode wisuda Maret 2013. Raihan IPK 3,88 dia lengkapi dengan deretan prestasi baik dilevel regional dan nasional. 
Di sebuah lobi kecil Fakultas Biologi nampak seorang gadis duduk dengan tenang. Ditemani beberapa buku, perempuan berjilbab ini nampak asyik melahap buku berbahasa Inggris. Dialah Gisti Rahmawati, S.Si. biolog teranyar dengan predikat lulusan terbaik periode ini. Dengan keramahannya dia mencoba membagi kisah bahagianya kepada redaksi bio.unsoed.ac.id.
Gisti Rahmawati adalah mahasiswa angkatan 2009 yang dapat menjadi inspirasi bagi ratusan mahasiswa Fakultas Biologi. Mahasiswi berprestasi yang berasal dari Sukabumi ternyata lahir di Banyumas 21 tahun silam. Menyelesaikan tugas akhir berjudul “Aktivitas Superoksida Dismutase Tikus Diabetes yang Diberi Ekstrak Batang Kapulaga danGubenklamid” ini mengantarnya menyandang gelar S,Si. Kegemilangannya dibuktikan dengan predikat kelulusan “Dengan Pujian” (IPK 3,88).
Mahasiswi yang akrab dipanggil Gisti baru saja dinyatakan lulus S.Si pada yudisium bulan Februari 2013.  Putri  pasangan Sugiharto dan Astuti ini menceritakan saat pertama masuk Fakultas Biologi bukanlah pilihan pertama namun, ketiga.  Namun saat namanya tercantum dalam deretan mahasiswa Fakultas Biologi rasa senang, bangga, bahagia bercampur aduk menggelora di dadanya. Terlebih melihat Fakultas Biologi adalah salah satu fakultas dengan segudang prestasi yang menjadi jaminan kualitas institusi. “Rasanya seperti mimpi bisa diterima di Fakultas Biologi”, katanya dengan mata berbinar. 
Rasa bangga itu terus memompa semangatnya untuk menorehkan prestasi. Hal ini dijawab dengan raihan nilai sempurna (4,00) pada semester pertama. “Meski jauh dari orang tua di sini saya menemukan banyak sosok yang tak kalah hangat dari keluarganya”, katanya dengan senyuman. Menurutnya di sini banyak teman yang begitu baik, perhatian, dan peduli seperti teman angkatan, kakak kelas, maupun adik angkatan. Para Dosen, Staff yang mudah diajak berbagi pengalaman, sharring dalam ilmu biologinya. “Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih pada semua yang telah mendukung dan memotivasi saya, terlebih kepada bapak Sugiono, P.h.D sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang terus membimbing dan memotivasi saya dari awal saya masuk hingga saat ini”, katanya dengan penuh haru.
Nah, apa saja yang mendorong gadis kelahiran 27 Februari 1992 dapat berprestasi dan bertahan hingga saat ini sampai memetik buah kebahagiaan?  Kita simak, Gisti memiliki motivasi terhadap keluarga yang telah susah payah membiayai. Terlahir dari keluarga yang sederhana telah menjadikan sosok Gisti menjadi pribadi yang kuat. Kerja keras kedua orang tua si gadis sebagai pekerja swasta telah menjadi inspirasi Gisti untuk mengalahkan rasa lelahnya dan tidak mengenal putus asa. Selain itu, sebagai anak pertama ia ingin menjadi contoh terbaik bagi adik-adiknya. Rasa ingin meringankan beban keluarga, inilah yang mendorong Gisti untuk di tengah kesibukan belajarnya dia mengabdikan diri untuk membagi ilmu dengan memberikan Bimbingan dan Pembinaan Olimpiade di SMA Al-Irsyad dan SMP Al-Irsyad Purwokerto. Selian itu  Gisti juga aktif mengembangkan wira usaha. “Ingin selalu menjadi lebih baik dari hari kemarin, itu adalah motto hidup saya”, tandas Gisti dengan senyum kecil di bibirnya. Apa yang memang dapat dikerjakan harus langsung dikerjakan janganlah menunda-nunda pekerjaan.
Gisti memang pantas menyandang lulusan terbaik. Di balik IPK tertinggi ternyata dia masih disibukkan dengan segudang aktivitas non akademik. “Selain dalam perkuliahan sebenarnya kita wajib mengembangkan dengan peningkatan soft skill, manajemen diri dengan cara mengasah dalam bergorganisasi”, tandasnya. Selama 3 tahun 5 bulan Gisti di kampus biru ini tercatat dia aktif menjadi anggota dan pengurus di UKMI Fabio UNSOED, menjadi Anggota aktif SEF UNSOED, dan TIM DEBAT BEST FABIO UNSOED. Selain itu dara manis yang mempunyai hobbi belajar debat bahasa Inggris ini juga senang berwirausaha. Di bidang ini dia buktikan dengan memimpin departemen kewirausahaan UKMI. Nilai positif yang didapatkan oleh Gisti selama berorganisasi sangat terasa seperti semakin mengasah iman dan taqwa, belajar menulis laporan dan menulis ilmiah, belajar bekerjasama dengan beragam tipe mahasiswa serta menguatkan jiwa kepemimpinannya. ”Yang terpenting dari semuanya adalah interaksi ini dapat saya manfaatkan untuk membuka jaringan wirausaha, dan melatih public speaking”, tandasnya dengan mantap.
Kemampuan Gisti telah dibuktikan dengan torehan tinta emas prestasi di berbagai ajang di level regional. Gisti berhasil memenangkan ¼ final EFDC se-UNSOED tahun 2011, menjadi perwakilan Olimpiade MIPA tingkat Provinsi Jawa Tengah menuju Olimpiade MIPA Tingkat Nasional di Bandung. Enam besar OSM Pertamina Tingkat Regional di Semarang tahun 2012, dan Juara 1 Biologi Champion Leage Bio-Sport Fabio UNOSED katerogi futsal wanita.
Usai menjalani prosesi wisuda pada 19 Maret mendatang Gisti merencanakan melanjutkan studi master di luar negri. Sesaat sebelum mengakhiri obroloan  Gisti berharap almamater tercintanya Fakultas Biologi UNSOED semoga semakin berkembang. Tidak hanya dari sisi kelimuannya tetapi juga non akademis. “Saya rasa mahasiswa tidak hanya membutuhkan penguatan akademis saja namun dibutuhkan juga penguatan dalam keorganisasian dan soft skill” katanya.


Alumni Biologi ITB Angkatan 77
Dewi masuk ITB tahun 1977 dan lulus dari jurusan Biologi ITB tahun 1983, mengambil specialisasi dibidang “teresterial ecology” dibawah bimbingan Bapak R.E. Soeriaatmdja, yang waktu itu menjabat sebagai Pembatu Assistant Menteri Lingkungan. Belajar dari Bapak R.E. Soeriaatmdja, Dewi mendalami masalah lingkungan dan pembangunan. Setelah lulus ITB, bekerja di PT. Bita Engineering, yang dipimpin Bapak Bambang Panudju. Bekerja sebagai konsultan lingkungan untuk membantu Saguling menerapkan rekomendasi dari studi analisis dampak lingkungan. Hanya setahun di PT. Bita Engineering, kemudian bekerja sebagai assistan Bapak Soeriaatmadja di Kementrian Lingkungan Hidup di Jakarta, sebagai pegawai honorer.
Dewi mengalami betapa susahnya untuk bisa menjadi pegawai negeri pada jaman KKN tersebut. Walaupun lulus test tulis, bisa saja tidak dipanggil untuk tahap wawancara dan Dewi punya cerita panjang mengenai hal ini. Akhirnya setelah sekitar empat tahun sebagai pegawai honorer, diangkat menjadi pegawai negeri dengan nomor SEKNEG yang diperbantukan di Kementrian Lingkungan. Dibawah pimpinan Pak Emil Salim, ikut membidani lahirnya peraturan analisis dampak lingkungan yang sampai saat ini merupakan alat yang dipergunakan untuk memasukan biaya sosial dan lingkungan dalam perencanaan pembangunan.
Tahun 1994 Dewi menyelesaikan studi di Dalhousie University, Halifax , Canada dan kembali ketanah air bekerdja untuk Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) dan bertanggung jawab untuk mengenalkan dan mempromosikan pendekatan-pendekatan baru dalam pengelolaan lingkungan, terutama untuk mengajak partisipasi sektor swasta berpikir dengan paradigma baru (waktu itu) yakni “ mengurangi limbah “ bukan “mengolah limbah” dan “mengelola sumber daya alam” bukan “ mengeksplotasi sumber daya alam”. SUSAH ya, pastinya… karena perlu koordinasi yang dekat dan berlanjut dengan departemen-departemen lain seperti perindustrian, perdagangan, pertambangan dll.... dan inilah kelemahan birokrasi kita, koordinasi selalu end up dengan pembentukan team bukan dengan hasil riil.
Sejalan dengan pekerjaan Dewi selalu berusaha untuk menggali berbagai pendekatan untuk mengurangi pencemaran lingkungan, dan ditahun 1995 menerima Robert S McNamara fellowship untuk proposal penelitiannya dalam melihat kemungkinan penerapan pollution trade di DKI Jakarta.
Tahun 1996 Dewi membuka lembaran baru dalam kehidupannya untuk bergabung dengan para tenaga kerja wanita untuk keluar dari Indonesia. Pindah ke Manila bekerja di Asian Development Bank (ADB). Tiga tahun pertama di ADB, bekerja di Program Department sebagai Environmental Economist bertugas untuk mengidentifikasi program dan project lingkungan yang bisa dibiayai oleh ADB untuk Pakistan, Maldives, dan SriLanka. Kemudian untuk pengembangan karier, melamar lowongan kerja dibagian Environmental Division ADB, dan posisi sebagai Environment Specialist dengan cakupan kerja yang lebih fokus pada membantu negara-negara anggota untuk meningkatkan kapasiti dalam menangani dan mengelola lingkungan dijalani sampai tahun 2001. Lagi-lagi untuk pengembangan kariernya melamar posisi sebagai Senior Environment Specialist untuk South Asia countries dengan tugas memanage environmental risks dari project-project infrastructures di India, Bangladesh, Nepal, Maldives, Sri Lanka, Bhutan, Afghanistan dan Pakistan. Karena berkecimpung didunia infrastructures, juga ditugaskan untuk menangani project - the first express highway di Sri Lanka. Tugas ini telah membantunya untuk memperluas pengetahuan di dunia konstruksi infrastructures. Project yang sangat complex ini akhirnya menjadi kenyataan. Express Highway pertama untuk Sri Lanka ini diresmikan tahun 2011. Ketika peresmian pembukaannya, rasa sangat terharu karena kiriman email dari para pejabat-pejabat di Sri Lanka yang masih ingat kepadanyayang selama hampir 3 tahun menyiapkan proyek ini dengan mereka.
Setelah berkecimpung dengan berbagai prenak-prenik di the project dan program level, Dewi memilih untuk mengembangkan karier dibidang accountability. Masih di Asian Development Bank, tapi terpisah dari management dan langsung melapor ke Board Director- karena pekerjaan di kantor baru ini berkaitan dengan investigasi apakah project-project ADB dijalankan dengan sepenuhnya mengacu pada policy ADB yang ditentukan oleh Negara anggota baik negara donor maupun negara peminjam. Dikantor ini, komplain tentang project ADB dari masyarakat diterima, dan investigasi dilakukan oleh team independent. Project yang dikomplain akan di scrutinize dari berbagai aspeks. Pekerjaan yang mengasyikan dan penuh tantangan. Setelah hampir 3 tahun bekerja sebagai orang kedua dikantor accountability mechanism ini, Dewi mulai tertarik untuk ditempatkan dikantor-kantor cabang ADB.
Beruntung ada lowongan di ADB Uzbekistan Resident Mission. Diakhir tahun 2010, lamarannya diterima untuk mengisi lowongan kerja tersebut, dan kemudian bekerja sebagai Principal Safeguard Specialist dengan tanggung jawab untuk mengantisipasi, menangani, dan mengelola social dan environmental risks dari project-project ADB di Uzbekistan. Setelah satu tahun, harus pula merangkap jabatan sebagai Head Project Administration Unit.


Note For You:

Jadi mahasiswa harus lebih dewasa. Ada saatnya kita memakai logika dan ada saatnya juga kita memakai perasaan. Kalo baru kuliah aja udh gampang nyerah gimana di dunia kerja nanti, kuliah itu tantangannya lebih berat daripada SMA, bukan orang pinter yg bisa bertahan, tapi orang niat, pinter tapi gk niat ya gk bisa bertahan. Jangan lupa sama yg ini ya :
·         Selalu inget dan bersyukur sama Allah SWT.
·         Tetep konsisten dan tingkatin ibadahnya.
·         Minta didoain sama ayah-umidan orang-orang terdekat kamu.
·         Rajin bersedekah, rendah hati, ber-positive thinking, sering introspeksi diri, jangan bersikap boros atau kegiatan yg menghambur-hamburkan uang untuk hal yg gk bermanfaat (gk boleh rajin hedon, dsb).
·         Jauhi kegiatan-kegiatan yg  kurang bermanfaat dan membuang waktu.
·         Refreshing atau rekreasi juga perlu buat ilangin stress dkk *)
·         Salurin minat dan bakat kamu, tingkatin keahlian yg kamu punya.
·         Tingkatin kemampuan berbahasa inggris baik tulisan maupun lisan dan public speaking yg baik, jangan lupa buat menguasai aplikasi komputer dan Ms. Office.
·         Jangan mudah terpengaruh sama hal-hal yg negatif (karena hal yg kayak gitu bakalan bikin kita nyesel nantinya dan ngerugiin diri kita sendiri) dan jangan sekali-kali mendekatinya.

*) ada tapinya nih, jangan sampe terlalu over dan harus inget waktu
Jangan terlalu percaya isu-isu, lebih baik sekarang dengerin kemauan hati kamu, ikuti dan perjuangkan semua mimpi-impian kamu, buat semuanya jadi nyata. Kita bisa kok berkontribusi buat agama dan negara kita.If you never give up, you’ll never failed. Sebenernya hal-hal kecil bisa jadi hal-hal besar jika kita mau mencoba dan mengimbanginya dengan doa. Dengan niat yg baik dan tulus, kita bersungguh-sungguh dan dekatkan diri kepada Allah SWT.


“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang pada diri mereka” Q.S Al- Ra’d : 11.

Maaf ya cantik kalo ada kata-kata yg salah atau yg kurang enak buat dibaca di note nya ^^ ilyf ({}) <3




0 komentar: