Hufttness

7:26 PM Rima Ramadhania 0 Comments

hari ini gue menyesal udah makan banyak, padahal gue tau itu berlebihan tapi kenapa gue gak bisa nahan nafsunya. gue benci!

0 komentar:

PESAN ANIES BASWEDAN from www.aniesbaswedan.com

6:26 AM Rima Ramadhania 0 Comments

Selamat untuk Anda yang kini menjadi mahasiswa, Anda disebut maha atas kesiswaan Anda. Tanggungjawabnya tentu lebih besar daripada anak-anak muda lainnya.
Di Indonesia ada jutaan anak masuk SD, tapi hanya ratusan ribu yang hari ini bisa kuliah. Itu artinya Anda berbeda dengan yang lain. Anda adalah sekelompok anak-anak muda yang punya kesempatan, untuk mengembangkan diri, untuk maju, meraih masa depan bukan hanya untuk Anda sendiri tapi untuk kemajuan Republik, untuk kemajuan bangsa.
Saya akan beri sedikit catatan di sini:
  1. Tolong jangan hanya belajar di dalam ruang kuliah.
    Kuliah Anda adalah di dalam ruang dan di luar ruang kuliah. Kalau Anda disebut sebagai aktivis, maka jangan hanya jadi aktivis di luar ruang kuliah, tapi juga aktivis di dalam ruang kelas.
  2. Anda merugi jika hanya belajar di dalam kelas saja
    Bagi teman-teman yang ingin belajar hanya di dalam kelas saja, maka Anda akan masuk golongan orang yang merugi. Karena di ujung masa kuliah Anda hanya akan keluar membawa selembar kertas bertuliskan transkrip atau selembar kertas ijazah. Masa depan tidak bisa dibuat atau dibangun hanya dengan selembar kertas itu.
  3. Anda harus menjadi manusia baru
    Anda harus menjadi pemimpin di Indonesia. Anak-anak muda yang kata-katanya, langkahnya bisa membuat perubahan dan itu artinya belajar dari sekarang.
Saya sering menganalogikan hidup pasca kuliah itu seperti berenang di lautan. Anda punya pilihan, mau belajar berenang saat sudah sampai ke laut atau mau belajar berenang di kolam renang? Kalau di kolam renang kedalamannya terukur, tekanannya terukur, suhunya terukur, arusnya juga terukur, dan di sana Anda bisa belajar berenang.
Atau Anda langsung terjun ke laut dan belajar berenang. Resikonya agak besar belajar berenang di tengah lautan. Kalau Anda belajar berenang di kolam renang resikonya jauh lebih terkontrol. Karena itu belajarlah “berenang”, belajar untuk memimpin, belajar menjadi bagian dari masyarakat ketika kuliah.
Anda bisa lihat nanti, mereka-mereka yang banyak memberikan kontribusi pada masyarakat, mereka yang berpengaruh, mereka yang bisa mendorong kemajuan adalah orang-orang yang pada masa mudanya tidak hanya meghabiskan waktu di dalam ruang kelas, tapi juga di luar kelas.
Jadilah pegiat, jadilah anak-anak yang aktif. Saya sering mengatakan IP yang tinggi akan mengantarkan Anda pada panggilan wawancara, titik.
  • Kepemimpinan
  • Kemampuan komunikasi
  • Kemampuan analitik
Hal-hal itu yang akan mengantarkan Anda ke masa depan.
Kalau dulu SD ke SMP Anda perlu nilai tinggi, untuk masuk SMA Anda juga perlu nilai, dan sekarang dari SMA masuk di kampus Anda juga harus punya nilai yang tinggi. Sesudah Anda lulus kuliah, fase berikutnya Anda butuh lebih dari sekadar nilai.
Jangan diartikan boleh mendapatkan IP rendah. Kalau IP Anda rendah, Anda bahkan tidak dipanggil wawancara. Jadi IP-nya harus tinggi, berapa minimal IP? Usul saya mumpung Anda baru kuliah, coba Anda cek kalau daftar beasiswa S2 berapa syarat IP minimalnya? Lalu Anda gunakan itu sebagai target.
Hari ini tidak ada yang bertanya IP Anda berapa? Misalnya saya tidak ada yang tanya IP saya berapa? Atau berapa lama kuliahnya? IP dan lama kuliah itu ditanyakan saat wisuda. Yang kuliahnya cepat, IP-nya tinggi senyumnya lebih lebar daripada yang tidak. Tapi dalam perjalanan ke depan yang dibutuhkan lebih dari itu.
Saya tidak ingin menganggap enteng pelajaran di kuliah. Pelajaran itu sangat penting. Tapi saya ingin Anda punya double track:
  • Track akademik
  • Track kepemimpinan
Keduanya harus seimbang. Jadi bangun itu, mumpung Anda punya kesempatan untuk melakukannya.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan:
  1. Buat cita-cita 
    Anda dapat mulai menuliskan:
    - Berapa lama Anda mau kuliah
    - Anda mau melakukan apa
    - Selama kuliah apa yang akan Anda kerjakan
    Jangan jadi mahasiswa yang hanya rumah atau kos-kosan, kampus dan kampusnya hanya ruang kuliah, jangan lakukan itu.
  2. Anda akan menjadi bagian dari dunia. 
    Saya adalah mahasiswa dua puluh tahun lalu. Maka mahasiswa saat ini akan mengalami era 20 tahun akan datang. Bayangkan Indonesia 20 tahun yang akan datang, jangan bayangkan Indonesia sekarang. Seperti apa potret Indonesia 20 tahun mendatang? Apa peran Anda di dalamnya? Bagaimana kondisinya?
  3. Hari ini Anda warga Indonesia dan warga dunia. 
    Untuk menjadi bagian dari dunia Anda harus menguasai bahasa internasional. Saya garis bawahi, bahasa internasional bukan bahasa asing. Bahasa internasional adalah bahasa percakapan antar bangsa. Seperti halnya bahasa nasional yang digunakan sebagai percakapan antar suku bangsa.
    Kuasai bahasa internasional sehingga Anda bisa menjadi bagian dari dunia, berkomunikasi dengan dunia. Anda dapat menyerap informasi dan menyebarkan informasi.
  4. Kuasai ilmu pengetahuan yang terdepan. 
    Anda tidak bisa belajar hanya dengan ilmu-ilmu masa lalu, kuasai yang terbaru. Kemampuan belajar menjadi amat kunci, bukan kemampuan menguasai sebuah bidang tapi kemampuan belajar di bidang apapun. Karena sesudah lulus Anda belum tentu mendalami atau mengerjakan hal yang menjadi fokus ketika masa kuliah.
    Tapi, kemampuan Anda belajar akan membuat Anda menjadi pembelajar terus menerus. Kalau Anda pembelajar maka Anda akan punya peluang untuk bisa terus menerus mengembangkan diri dan meningkatkan kontribusi.
Teman-teman mahasiswa baru, Anda sekarang memasuki fase yang benar-benar baru karena itu rencanakan dengan baik. Catat cita-cita Anda, catat keinginan-keinginan Anda. Lalu lihat tiga setengah atau empat tahun ke depan sebagai masa pengembangan diri, bukan sekadar masa kuliah tapi pengembangan diri.
Sesudah itu adalah masa Anda mulai berkontribusi. Siapkan diri Anda dengan baik. Kerjakan masa ini secara optimal.
Biarkan Anda menengok masa kuliah Anda dan berkata, “Untung masa kuliah saya tak hanya berisi di ruang kelas.” Dan itu nanti akan membuat jalan Anda ke depan jauh lebih lebar, jauh lebih menantang. Anda akan menemukan simpul-simpul baru keberhasilan.

0 komentar:

TODAY!

4:57 AM Rima Ramadhania 0 Comments

hari ini hari terharu serta hari bahagianya gue ngeliat temen satu kosan gue ka Desi sosanti renata resmi menyandang SKM di ujung namanya. syukur alhamdulillah, ngeliat ka desbol (panggilan sehari-hari) pakai baju wisuda, full make up cantik dengan toga dikepalanya gue terharu banget bahkan gue sampe nangis didepan dia pas lagi ngasih kado graduation buatnya :( 
ka desbol adalah seseorang yang menjunjung tinggi nilai agama yang dia anggap sebagai dasar lu hidup didunia, dia penganut agama kristen yang sangat taat. sering banget ke gereja, bahkan aktif menjadi pembimbing rohani. selain dia orang yang taat akan agama, dia juga seseorang yang menyukai kerja keras untuk mencapai hasil yang maksimal. gue pernah liat lampu kamarnya belum mati padahal udah jam 3 pagi, ternyata dia lagi belajar buat uts/uas dan berdoa memohon sesuatu. mulai dari situ sikap gue ikutan berubah pengen ikutan seperti ka desi yang rajin banget belajar. dari segi akademik dia badai banget, selain itu kelebihan lain yang dia punya adalah kemampuan public speakingnya, dia aktif di berbagai kegiatan organisasi termasuk menjadi relawan yang kerjaannya ngedengerin curhatan para penderita HIV/AIDS, punya banyak banget sahabat sampai-sampai saat dia ulang tahun selama 3 hari dikosan rame sama temennya dia yang ngasih surprise termasuk nyanyi di tengah malem dari bawah balkon kosan, dia juga merupakan BESWAN DJARUM PLUS! ya Allah paket komplit amat ya, dia asalnya dari bandung you know lah ya mojang bandung kaya gimana kalau urusan style dan dandanan. kece brooo!!!
sekarang ka desbol udah lulus artinya dia bakalan ngelanjutin perjuangan hidupnya dan ninggalin kota purwokerto. saat terakhir gue peluk dia, dia berpesan ke gue supaya rajin belajar dan gapai cita-cita. aaaaaaaa sedih banget gueee. dia juga bilang kalo lo aja bisa temenan sama orang hebat, artinya sebentar lagi lu akan jadi orang yang hebat. ya ampun ka desbol, gue merasa kehilangan sosok kharismatik sosok yang berkarakter kuat seperti elu disekitar gue. 
kalau boleh lebih jauh untuk flash back, setiap ada masalah intern dikampus gue selalu ngadu ke ka desbol, selalu gue tumpahin luapan kesedihan ke dia. dengan bijak dia selalu nasehatin gue ini itu. nasehatin tentang nilai kehidupan versinya dia. ka desbol jarang banget ada dikosan, mobilenya sangat tinggi sekali. tiap balik kekosan itupun cuma buat tidur atau ganti baju sisanya kebanyakan di luar. aktif dimana-mana, kalau dia gak capek gue selalu ketok kamarnya untuk cerita-cerita. banyak hal yang diceritain ka desbol ke gue, tentang beswan djarum yang pernah dia ikutin dapet pengalaman apa aja, curhatan tentang pacar atau cowok-cowok yang pernah deket sama dia, gue juga pernah nanyain kenapa dia jarang ada dikosan dan betapa gue merasa kesepian dikosan karena saking gak ada orang sama-sekali. dia bilang beranilah rim, gak ada apa-apa, terus dia nunjukin jalan ke gue supaya gue ikutan sibuk jangan diem dikosan aja, dia nyuruh gue ikutan BEM terus aktif di organisasi lain juga. akhirnya gue ikut saran yang baik itu dan jadilah gue sekarang yang punya tanggung jawab memegang amanah.
dia itu wangi banget, dia gak pernah keluar kosan dengan bau yang kurang sedap. bau parfumnya dia itu ngikutin langkahnya nurunin tangga yang kebetulan kamar gue itu deket tangga jadi pasti bakalan kecium juga parfumnya yang nandain kalau dia bakalan pergi. anaknya juga suka ikut les ini-itu, termasuk ikut kelas senam buat ngebentuk badan. pas les di LIA dia ngambil kelas TOEFL sama kelas conversation juga. semakin malem pula dia pulang ke kosan, jam 11 malem atau lebih. kalau kebetulan pas dia pulang dan ngeliat gue belajar males-malesan langsung dicelotehin sama dia "belajar yang semangat riiiimm! inget tujuan dan mimpi-mimpi lu.." aaaaaaa hal kecil tapi dalam banget kenangannya, gue kangenin banget tentang dia. 
ka desbolll gue punya pesan ke elu, sebelum elu ninggalin kota purwokerto ini diakhir bulan september dan kembali lagi ke asal lu di bandung, gue berharap tuhan selalu mempermudah jalan lu mencapai semua harapan dan keinginan lu. gue yakin lu menjadi seseorang dimasa depan, seorang perempuan yang hebat tepatnya. terima kasih ka sudah mengajarkan gue arti semangat hidup, arti kerja keras dan kemauan yang tinggi buat menggapai cita-cita untuk membahagiakan orang terkasih. semoga gue bisa menjadi the next-nya elu yang selalu menginspirasi banyak orang. salam kangen dari tetangga sebelah kamar, sukses selalu.
 menerobos banyak orang demi menemui ka desbol

akhirnya ketemu juga dan foto bareng sama keluarganya dia

 kado yang udah dibungkus cantik buat ka desbol

and again, foto lagi abis sesi nangis terharu melepas ka desbol. 
for the best pict gue langsung bisa senyum lagi huhu :')

 pas kesasar nyari-nyari ka desbol, mending foto dulu ah haha

 pelukan terakhir buat ka desbol di hari wisudanya sebelum ke bandung lagi :"(

 di graha ketemu banyak temen juga, ini ketemu sama sahabat dari fakultas ekonomi 2013 
namanya fika

 di dalam graha mau menemui ka Firman

 eh dijalan ketemu sama asisten mikro industri gue yang lulus dengan predikat CUMLAUDE!

 mengenang ka desbol lagi, masih berasa banget nasehatnya dihati

 ini kartu ucapan buat anak bem Sahabat Inspiratif yang wisudaan juga hari ini

 nah, ini the final ketemu sama ka Firman mantan presbem unsoed kabinet Pelopor Berkarya 2013

kalau di fakultas biologi ada mas marsekal sama ka utami dewi yang juga lulus diseptember ini selain itu gue mau ngucapin happy graduation dan selamat karena telah mencetak cumlaude!

ini cita-cita gue di 2016 kedepan, menyandang cumlaude dengan segudang prestasi aamiin

bay the wey, tadi udah ada pengumuman asisten genetika, dan gue engga keterima :'' tapi gue harus kuat mental dan gak boleh putus asa. Allah lagi nyiapin sesuatu yang luar biasa buat gue! selamat ya yang udah lulus jadi asisten genetika :)
nah kalau diperhatiin lagi ternyata tanggal 18 september gue itu ada tes xlfl di semarang, mungkin ini adalah hal yang terbaik buat gue. gue yakin Allah akan memberikan sesuatu yang luar biasa buat gue. aamiin. malem ini gue mau packing buat besok naik bis ke semarang. bismillah! HAMASAH :)

THIS IS FOR YOU, I'M SO PROUD OF YOU !





0 komentar:

SEBELUM BOBO

10:26 AM Rima Ramadhania 0 Comments

dear diary,
hari ini adalah hari terakhir wawancara seleksi asisten mata kuliah genetika, tadi gue wawancara sama bu Netty. setelah lama nunggu beliau sampai berjam-jam, tepatnya gue nunggu dari jam 10 pagi padahal kenyataan wawancaranya itu jam 3 sore -_-. selama waktu nunggu itu gue fgd sama temen-temen ditaman tengah Fabio tentang  nsoed kedepannya, menimbang banyak hal yang kurang diapresiasi kampus kita termasuk didalamnya untuk anak-anak berprestasi. jadi ceritanya kasus yang kita bahas adalah kaka kelas kita yang menang ASEAN LEADERS CAMP di Thailand 2014 harus ngurungin niatannya bertandang ke negara yang penuh artis ganteng sama cantiknya itu serta terkenal pula gajah-gajahnya :-p usut punya usut hanya karena masalah biaya :( sedih banget gak sih, kalau kita punya mimpi dan udah ngeraihnya, tapi harus ditunda karena masalah kampus gak bisa memfasilitasi secara full personal ke negara orang.
terus kita langsung emosi tapi bukan bacok-bacokan ya, melainkan gemes segemes gemesnya orang gemes!! :D gemes aja sama para petinggi yang cuek bebek, padahal ini bukan sembarang acara ini acara bergengsi dan harus diperjuangkan karena merupakan step supaya unsoed itu dikenal masyarakat global, masyarakat asean! apa yang ada di pikiran mereka sih, makanya kalau dikaitin sama visi unsoed yang world class civic gue rasa yang di dominasi adalah nilai CIVIC-nya!
disaat universitas lain berlomba-lomba diranah nasional menangin berbagai macam lomba, bahkan UI udah gak level lomba nasional mereka udah berfikir untuk bersaing secara internasional, sementara unsoed delegasiin para mahasiswanya aja payah. ngasih duit yang pas-pasan bahkan gak relevan banget. pernah denger kasus yang sama, jadi ada temen gue yang delegasi menang suatu perlombaan terus harus ke thailand. mereka 1 team ada dua orang terus pas pengajuan dana, uang yang cair hanya cukup untuk menerbangkan salah-satu dari mereka saja. kampus kita terlalu irit ngeluarin dana untuk mahasiswa bisa mencetak banyak prestasi di luar.
kalau di pikirkan seandainya kita menang, bawa piala dan segala macam, nama unsoed pun secara eksplisit akan ikut terbawa sehingga orang gak asing lagi dengan nama "unsoed". pernah gue ditanya tetangga begini,
T:  kamu kuliah dimana rim? 
R: diunsoed bu, jawab gue. 
T: oh di semarang itu ya?
R:  -___- itu undip bu.. 
T: oh salah dong ibu, kirain yang disemarang itu hehehe. itu swasta apa negeri rim?
R: negri bu.
T: ooooooooohhhhhh....
ya Allohhhhhhhh -_______- sedih betul nasib awak. nah dengan banyaknya pasrtisipasi mahasiswa untuk ikut lomba semakin banyak nama unsoed terdengung ditelinga orang-orang, bahkan mungkin nantinya gak ada lagi tuh pertanyaan serupa yang gue dengar atau mungkin kalian yang sesama anak unsoed dengar. lebih enak kan pas ditanya orang jawabannya; unsoed itu yang keren! yang ngembangin banyak sumberdaya indigenous setempat, yang mahasiswanya sering menangin lomba ini itu... kan lebih enak didengernya, uh sedaaaappp....! seharusnya aspresiasi itu penting, sekecil apapun bentuknya impactnya luar biasa secara psikologis. gue sih berharap unsoed bisa lebih baik lagi dalam segi sistem, maupun pengembangan sumberdaya mahasiswanya. setelah fgd itu kita menarik kesimpulan bahwa, karena nama lembaga kita kurang menjual dipasaran nah bagaimna sekarang caranya kita supaya bisa survise di luar sana. itu semua tergantung skill kita masing-masing. makanya dari sekarang harus sudah dipersiapkan.
pas sorenya gue nunggu bu Netty selesai rapat, gue nunggu diluar ruangan dosen eh ketemu dosen Biodas 2 namanya pak Uky, pas awalnya cuma saling sapa terus diawali dengan pertanyaan ada keperluan apa nungguin bu Netty dikantor, eh ternyata itu merupakan awal diskusi panjang kita. ternyata pak uky seseorang yang open minded, senang baca buku filsafat dan banyak banget pengalaman beliau mulai dari dalam negeri sampai interaksi dengan society luar negeri. emang beda ya pemikiran orang yang udah pernah go internasional mah. kita diskusi banyak tentang buku, tentang nilai-nilai, sejarah, filsafat, passion hidup, integritas, pemerintahan dan science tentunya. ternyata beliau lagi menunggu mahasiswa yang kontra dengan materi yang dia jabarkan pas dikelas lho, dia menunggu orang yang mengkritisi hal itu dibarengi dengan alasan-alasan yang bisa diterima logic tentunya. pas dari obrolan panjang tersebut, dia bilang kalo gue ini beda dari kebanyakan mahasiswa biologi yang pernah dia temui, beliau meminta nama lengkap dan nomer hp untuk bisa dihubungi terkait bedah buku tadi sambil bertukar pikiran, terus gue juga disuruh main kerumahnya untuk ngobrol ringan saling bertukar pikiran, beliau juga pengen minjem buku apa aja yang sudah pernah gue baca dan memang rekomendasi bagus untuk dibaca karena substansinya. dia juga minta gue untuk hadir di kelas grup diskusinya dia  di hari senin depan, oh my god. What a big day! alhamdulillah.
sekian hasil kegiatan hari ini dan terima kasih. Good night peps :)

PS: doain gue ya lulus asisten laboratorium genetika 2014, aamiin.

0 komentar:

♥ PRAY and ENCOURAGEMENT FROM HIM ♥

9:27 AM Rima Ramadhania 0 Comments


DOAKU UNTUKMU BIDADARI SURGAKU

Tak ada henti pikiranku memikirkanmu
Aku selalu ingin dekat denganmu
Tak pernah aku merasakan sehidup ini sebelumnya
Hadirmu merubah segalanya
Untaian kata-kata tak bisa menggambarkan perasaanku saat ini
Aku tak tahu apa yang sedang aku tulis saat ini
Bukan bibir tapi hati-lah yang berucap
   
 Ini semua tentang persiapan dan bukan hanya tentang pelaksanaan
    Bagai busur panah yang tepat sasaran
    Kamu harus menarik busurmu dengan kuat agar panahmu melesat tepat
    Akan kunikmati perjalanan dan jarak ini, bukan jaraknya harus diperhatikan
    Namun, bekal, niat yang bulat, dan tekat yang kuat yang harus dipersiapkan
    Aku doakan kebaikan yang berlimpah, rezeki yang berkah dan ilmu yang  bermanfaat
Doaku untukmu bidadari surgaku, Rima Ramadhania




With love,
Muhammad Adiyaksa
28 Agustus 2014

0 komentar:

PENGELOLAAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

10:27 AM Rima Ramadhania 0 Comments



TUGAS TERSTRUKTUR
JATI DIRI UNSOED


PENGELOLAAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM
PROSES BELAJAR MENGAJAR









Disusun oleh :


Rima Ramadhania                   B1J012106 
Lydia Amellia Muly                B1J012112
Widiasmara Pasha                   B1J012178
                                    Nilla Ambarwati N                 B1J010187









KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2013
                                                                                                           


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dunia pendidikan di tanah air pada saat ini hendaknya sudah mulai merubah paradigma berpikir terhadap pembelajaran yang dilakukan. Kita semua menyadari bahwa dari dulu proses pendidikan dan pembelajaran di Indonesia lebih berorientasi dan menekankan pada kemampuan intelektual (IQ) atau aspek kognisi saja. Kemampuan intelektual seolah-olah lebih menjawab persoalan pendidikan dibandingkan dengan kemampuan lainnya. Pendidikan di Indonesia selama ini terlalu menekankan arti penting nilai akademik, kecerdasan otak atau IQ saja. Mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi jarang sekali ditemukan pendidikan tentang kecerdasan emosi yang mengajarkan tentang : integritas, kejujuran, komitmen, visi, kreatifitas, ketahanan mental, kebijaksanaan, keadilan dsb.
Mungkin kita bisa melihat dari bentukan karakter dan kualitas sumber daya manusia era 2000 yang perlu dipertanyakan, yang berbuntut pada krisis ekonomi yang berkepanjangan pada waktu itu. Meskipun mereka mempunyai pendidikan yang sangat tinggi dengan gelar di depan atau belakang namanya, mereka hanya mengandalkan logika saja. Rupa-rupanya ada satu hal yang terlupakan oleh kita semua adalah kecerdasan emosi atau Emotional Quotient (EQ) yang pada dasarnya dimiliki oleh setiap manusia. Dalam dunia pendidikan dan pembelajaran di sekolah yang terjadi selama ini EQ tidak pernah tersentuh. Orientasi pembelajaran pada siswa adalah kecerdasan intelektual, dimana hal ini saja tidak cukup bagi siswa untuk dapat berhasil dalam meniti kehidupan bagi keberhasilan masa depan mereka.
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar-mengajar. Interaksi dalam peristiwa belajar-mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antar guru dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada siswa yang sedang belajar seperti, penanaman kecerdasan emosional yang menunjang. Proses belajar-mengajar mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas daripada pengertian mengajar. Dalam proses belajar-mengajar tersirat adanya satu kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar. Antara kedua kegiatan ini terjalin intraksi yang saling menunjang.
Dalam memahami kecerdasan emosional, penting bagi kita untuk mengetahui terlebih dahulu apa itu kecerdasan dan apa itu emosi. Dengan mengetahui hal tersebut, maka akan memudahkan kita untuk memeroleh gambaran dan memahami hakikat kecerdasan emosional.
Menurut Spearman dan Jones, bahwa ada suatu konsepsi lama tentang kekuatan (power) yang dapat melengkapi akal pikiran manusia dengan gagasan abstrak yang universal, untuk dijadikan sumber tunggal pengetahuan sejati. Kekuatan demikian dalam bahasa Yunani disebut noun, sedangkan penggunaan kekuatan termasuk disebut noesis. Kedua istilah tersebut kemudian dalam bahasa Latin dikenal sebagai intellectus dan intelligentia. Selanjutnya, dalam bahasa Inggris masing-masing diterjemahkan sebagai intellect dan interlligence. Transisi bahasa tersebut, ternyata membawa perubahan makna yang mencolok Intelligence, yang dalam bahasa Indonesia kita disebut intelegensi (kecerdasan), semula berarti penggunaan kekuatan intelektual secara nyata, tetapi kemudian diartikan sebagai kekuatan lain.
Dalam perkembangan selanjutnya, pengertian intelegensi banyak mengalami perubahan, namun selalu mengandung pengertian bahwa intelegensi merupakan kekuatan atau kemampuan untuk melakukan sesuatu.
Sedangkan berkaitan dengan hakekat emosi, Beck mengungkapkan pendapat James dan Lange yang menjelaskan bahwa Emotion is the perception of bodily changes wich occur in response to an event. Emosi adalah persepsi perubahan jasmaniah yang terjadi dalam memberi tanggapan (respons) terhadap suatu peristiwa. Definisi ini bermaksud menjelaskan bahwa pengalaman emosi merupakan persepsi dari reaksi terhadaP situasi.
Kata emosi secara sederhana bias didefinisikan sebagai menerapkan “gerakan” baik secara metafora maupun harfiah, untuk mengeluarkan perasaan. Emosi sejak lama dianggap memiliki kedalaman dan kekuatan sehingga dalam bahasa latin, emosi dijelaskan sebagai motus anima yang artinya harfiahnya “Jiwa yang menggerakan kita”. Berlawanan dengan kebanyakan pemikiran konvensional, emosi bukan sesuatu yang bersifat positif atau negatif, tetapi emosi berlaku sebagai sumber energy autentisitas, dan semangat manusia yang paling kuat dan dapat menjadi sumber kebIjakan intuitif. Dengan kata lain, emosi tidak lagi dianggap sebagai penghambat dalam hidup kita, melainkan sebagai sumber kecerdasan, kepekaan, kedermawanan, bahkan kebijaksanaan.


1.2 Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian dari kecerdasan emosional?
2.      Apa pentingnya kecerdasan emosional dalam proses belajar mengajar?  
3.      Hal apa saja yang dapat membangun kecerdasan emosional?

1.3  Tujuan
Mahasiswa mampu mengaplikasikan kecerdasan emosional yang didapat dari proses
KBM,  sehingga dapat menunjang prestasi akademik maupun non akademik.


1.4   
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional merupakan kemampuan seperti kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi; mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan; mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berfikir; berempati dan berdoa.
Menurut Saphiro, istilah kecerdasan emosi pertama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh dua orang ahli, yaitu Peter Salovey dan John Mayer untuk menerangkan jenis-jenis kualitas emosi yang dianggap penting untuk mencapai keberhasilan. Jenis-jenis kualitas emosi yang dimaksud antara lain : 1). Empati 2). Mengungkapkan dan memahami perasaan 3). Mengendalikan amarah 4). Kemampuan kemandirian 5). Kemampuan menyesuaikan diri 6). Diskusi 7). Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi 8). Ketekunan 9). Kesetiakawanan 10). Keramahan dan 11). Sikap hormat.
Kecerdasan emosional mencakup pengendalian diri, ketekunan, kemampuan untuk
memotivasi diri sendiri, mengenali perasaan orang lain (empati), membina hubungan (kerjasama) dan memandu pikiran serta tindakan ke arah yang positif. Oleh karena itu mengelola kecerdasan emosional dalam proses belajar mengajar sangat berpengaruh terhadap peserta didik.
Kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk memahami, mengelola dan menerapkan emosi diri sendiri dan orang lain guna meningkatkan prestasi dibidang akademik, karir dan hubungan sosial. Dalam proses belajar, kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ) saling berkaitan, melengkapi dan saling mendukung. IQ tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa
dukungan EQ yang cerdas. Keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilan belajar mahasiswa, dengan demikian rational intelligence dan emotional intelligence harus secara bersamaaan ditingkatkan.

2.2 Pentingnya Pengelolaan Kecerdasan Emosional dalam Proses KBM
           
Pembangunan kecerdasan emosional atau EQ dalam dunia pendidikan terutama di sekolah-sekolah tentunya bukan tanggung jawab masing-masing individu ataupun orang tuanya. Seorang guru pun harus mampu memiliki peran untuk membentuk karakter dan pribadi anak didiknya. Peserta didik yang memiliki kecerdasan emosional baik tentunya sangat berpengaruh dalam hubungan interpersonal diantara mereka. Hubungan interpersonal yang sudah terbangun akan sangat bermanfaat untuk menanamkan kerja sama antara siswa dalam mengatasi persoalan yang diberikan oleh guru.
Pentingnya dari kecerdasan emosional atau EQ dalam proses belajar mengajar untuk memaksimalkan kualitas dari siswa tersebut dalam bidang akademik maupun non-akademik. Sehingga akan melahirkan orang-orang yang berprestasi, unggul, kreatif, dan mampu bersaing dengan perkembangan jaman. Emosi yang lepas kendali dapat membuat orang pandai menjadi bodoh. Tanpa kecerdasan emosi, orang tidak akan mampu menggunakan kemampuan kognitif mereka sesuai dengan potensi yang maksimal. Kemudian, Doug Lennic menegaskan “yang diperlukan untuk sukses dimulai dengan keterampilan intelektual, tetapi orang juga memerlukan kecakapan emosi untuk memanfaaatkan potensi bakat mereka secara penuh. Penyebab kita tidak mencapai potensi maksimum adalah ketedikterampilan emosi.”
Kecerdasan akademis praktis tidak menawarkan persiapan untuk menghadapi gejolak-atau kesempatan-yang ditimbulkan oleh kesulitan hidup. Sebaliknya, keterampilan emosional merupakan meta-ability, yang menentukan seberapa baik kita mampu menggunakan keterampilan manapun yang kita miliki, termasuk intelektual yang belum terasah. Kecerdasan emosional merupakan kecakapan utama, kemampuan yang secara mendalam mulai memengaruhi semua kemampuan lainnya, baik memperlancar maupun menghambat kemampuan itu.
Lebih lanjut, Goleman menjelaskan bahwa orang yang secara emosional cakap-yang mengetahui dan menangani perasaan mereka dengan baik yang mampu mebaca dan mengahadapi perasaan orang lain dengan efektif- memiliki keuntungan di setiap bidang kehidupan. Orang dengan keterampilan emosional yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan bahagian dan berhasil dalam kehidupan, menguasai kebiasaan pikiran yang mendorong produktivitas mereka. Sementara, orang yang tidak dapat menghimpun kendali tertentu atas kehidupan emosionalnya akan mengalaami pertarungan batin yang merantas kemampuan mereka untuk memusatkan perhatian pada pekerjaan dan memiliki pikiran yang jernih.
            Kecakapan emosi yang paling sering mengantar orang ke tingkat keberhasilan ini antara lain:
·         Inisiatif, semangat juang, dan kemampuan menyesuaikan diri;
·         Pengaruh, kemampuan memimpin dan kesadaran politis;
·         Empati, percaya diri dan kemampuan mengembangkan orang lain.

2.3 Hal-hal yang dapat Membangun Kecerdasan Emosional
           
Mengenali emosi diri
Ketrampilan ini meliputi kemampuan Anda untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya Anda rasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran, Anda harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan. Berikut adalah beberapa contoh pesan dari emosi: takut, sakit hati, marah, frustasi, kecewa, rasa bersalah, kesepian.

Melepaskan emosi negatif
Ketrampilan ini berkaitan dengan kemampuan Anda untuk memahami dampak dari emosi negatif terhadap diri Anda. Sebagai contoh keinginan untuk memperbaiki situasi ataupun memenuhi target pekerjaan yang membuat Anda mudah marah ataupun frustasi seringkali justru merusak hubungan Anda dengan bawahan maupun atasan serta dapat menyebabkan stres. Jadi, selama Anda dikendalikan oleh emosi negatif Anda justru Anda tidak bisa mencapai potensi terbaik dari diri Anda. Solusinya, lepaskan emosi negatif melalui teknik pendayagunaan pikiran bawah sadar sehingga Anda maupun orang-orang di sekitar Anda tidak menerima dampak negatif dari emosi negatif yang muncul.

Mengelola emosi diri sendiri
Anda jangan pernah menganggap emosi negatif atau positif itu baik atau buruk. Emosi adalah sekedar sinyal bagi kita untuk melakukan tindakan untuk mengatasi penyebab munculnya perasaan itu. Jadi emosi adalah awal bukan hasil akhir dari kejadian atau peristiwa. Kemampuan kita untuk mengendalikan dan mengelola emosi dapat membantu Anda mencapai kesuksesan.

Ada beberapa langkah dalam mengelola emosi diri sendiri, yaitu: pertama adalah menghargai emosi dan menyadari dukungannya kepada Anda.

Kedua berusaha mengetahui pesan yang disampaikan emosi, dan meyakini bahwa kita pernah berhasil menangani emosi ini sebelumnya. Ketiga adalah dengan bergembira kita mengambil tindakan untuk menanganinya. Kemampuan kita mengelola emosi adalah bentuk pengendalian diri yang paling penting dalam manajemen diri, karena kitalah sesungguhnya yang mengendalikan emosi atau perasaan kita, bukan sebaliknya.

Memotivasi diri sendiri
Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi. Kendali diri emosional--menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati--adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang.
Ketrampilan memotivasi diri memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang yang memiliki ketrampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan.

Mengenali emosi orang lain
Mengenali emosi orang lain berarti kita memiliki empati terhadap apa yang dirasakan orang lain. Penguasaan ketrampilan ini membuat kita lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain. Inilah yang disebut sebagai komunikasi empatik. Berusaha mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Ketrampilan ini merupakan dasar dalam berhubungan dengan manusia secara efektif.



Mengelola emosi orang lain
Jika ketrampilan mengenali emosi orang lain merupakan dasar dalam berhubungan antar pribadi, maka ketrampilan mengelola emosi orang lain merupakan pilar dalam membina hubungan dengan orang lain. Manusia adalah makhluk emosional. Semua hubungan sebagian besar dibangun atas dasar emosi yang muncul dari interaksi antar manusia.

Ketrampilan mengelola emosi orang lain merupakan kemampuan yang dahsyat jika kita dapat mengoptimalkannya. Sehingga kita mampu membangun hubungan antar pribadi yang kokoh dan berkelanjutan. Dalam dunia industri hubungan antar korporasi atau organisasi sebenarnya dibangun atas hubungan antar individu. Semakin tinggi kemampuan individu dalam organisasi untuk mengelola emosi orang lain.

Memotivasi orang lain
Ketrampilan memotivasi orang lain adalah kelanjutan dari ketrampilan mengenali dan mengelola emosi orang lain. Ketrampilan ini adalah bentuk lain dari kemampuan kepemimpinan, yaitu kemampuan menginspirasi, mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan membangun kerja sama tim yang tangguh dan andal.

Jadi, sesungguhnya ketujuh ketrampilan ini merupakan langkah-langkah yang berurutan. Anda tidak dapat memotivasi diri sendiri kalau Anda tidak dapat mengenali dan mengelola emosi diri sendiri. Setelah Anda memiliki kemampuan dalam memotivasi diri, barulah kita dapat memotivasi orang lain



BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1  Kesimpulan

Seorang guru pun harus mampu memiliki peran untuk membentuk karakter dan pribadi anak didiknya. Peserta didik yang memiliki kecerdasan emosional baik tentunya sangat berpengaruh dalam hubungan interpersonal diantara mereka. Hubungan interpersonal yang sudah terbangun akan sangat bermanfaat untuk menanamkan kerja sama antara siswa dalam mengatasi persoalan yang diberikan oleh guru.
Kecerdasan emosional atau EQ dalam proses belajar mengajar dapat memaksimalkan kualitas dari siswa tersebut dalam bidang akademik maupun non-akademik. Sehingga akan melahirkan orang-orang yang berprestasi, unggul, kreatif, dan mampu bersaing dengan perkembangan jaman.
Kecerdasan emosional dapat dibangun dengan berbagai macam cara seperti: mengenali emosi diri, melepaskan emosi negatif, mengelola emosi diri sendiri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, mengelola emosi orang lain, memotivasi orang lain.

3.2  Saran

Untuk melahirkan siswa-siswa yang berkualitas tidak cukup dengan mengandalkan IQ (kecerdasan Intelektual), upaya untuk melengkapinya seorang peserta didik harus memupunyai kemampuan dalam mengendalikan EQ (kecerdasan emosional). Diharapkan dikemudian harinya akan tercipta individu-individu baru dengan kemampuan dalam bidang akademik dan non akademik. Dengan begitu dapat melahirkan peserta didik berkualitas yang akan mempunyai sikap dan moral yang baik, unggul dalam intelektual maupun keterampilan emosional.



DAFTAR PUSTAKA

Goleman Daniel, 1995, Emotional Intelligence, Kecerdasan Emosional, terjemahan T.        Hermaya, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hamzah Uno, 2002, Pengantar Psikologi Pembelajaran, Gorontalo: Nuruljannah
Kaphin dan Sadock, 1992, Emotional Quotient, New York: McGraw-Hill Companies Inc.
Linda Campbell, Bruce Campbell, dan Dee Dickinson, 2002,  Teaching and Learning        Through Multiple Intelligences, Multiple Intelligence: Metode Terbaru Melesatkan       Kecerdasan, Terjemahan Tim Inisiasi, Depok: Inisiasi.
Nana Sudjana, 1998, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Agen Sindo Offset.
Robert S. Feldam, 1992, Essential of Understanding Psychology, New York: McGraw-Hill           Companies Inc.
Robert C. Beck, 1990,  Motivations: Therioes and Principles, New Jersey: Prentice Hall
Robert K. Cooper dan Ayman Sawaf, 1998, Executive EQ: Emotional Intelligent in           Leadership and Organization, Executive EQ: Kecerdasan Emosional dalam             Kepemimpinan dan Organisasi, Terjemahan Alex Tri Kantjono W, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Sadirman A. M., 1986,  Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Radjawali.


0 komentar: