Muhammad Adiyaksa Lomba Tulis Konsumen Bijak #BeliYangBaik

5:35 AM Rima Ramadhania 0 Comments

 Meningkatkan Pencerdasan dan Kepedulian Masyarakat terhadap Dampak Negatif dari Minyak Jelantah yang Dibuang secara Langsung ke Lingkungan


Indonesia merupakan salah satu negara produsen dan pengekspor minyak sawit terbesar di dunia. Selain itu, masyarakat Indonesia juga sebagai konsumen minyak sawit yang tertinggi di dunia. Tidak dapat dipungkiri bahwa komoditas minyak sawit di Indonesia telah banyak berkontribusi dalam memajukan bidang perekonomian dari sektor perkebunan, karena tanaman perkebunan ini memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Berdasarkan data yang saya peroleh dari website Direktorat Jenderal Perkebunan, laju pertumbuhan rata-rata volume ekspor kelapa sawit khususnya CPO selama 2003-2014 sebesar 12,94% per tahun dengan peningkatan nilai ekspor rata-rata 25,76% per tahun. Volume ekspor komoditas kelapa sawit sampai dengan bulan September 2014 mencapai 15,96 juta ton dengan nilai sebesar 12,75 juta US$. Neraca perdagangan untuk komoditas kelapa sawit tahun 2013 telah mencapai US $19,34 milyar.
Pembukaan lahan yang dilakukan untuk perkebunan sawit telah membuat banyak kerusakan lingkungan dan berkurangnya keanekaragaman hayati. Seperti yang kita ketahui dalam pembukaan lahan  untuk perkebunan kelapa sawit, banyak mengorbankan lahan konservasi hutan dengan melakukan penebangan pohon dan membakar tumbuhan-tumbuhan yang ada di sekitarnya. Kerusakan ekosistem hutan yang ditimbulkan pembukaan lahan sangat mengancam kelestarian keanekaragaman flora dan fauna. Sangat disayangkan pembukaan lahan hutan oleh perusahaan hanya semata-mata mengejar keuntungan saja tanpa melihat dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. Dampak negatif dari kerusakan lingkungan akibat pembukaan lahan tersebut sangat sulit ditanggulagi karena membutuhkan jangka waktu yang lama untuk melakukan bioremediasi lingkungan dan reboisasi.
Industri pengolahan kelapa sawit selama ini juga menghasilkan banyak limbah berupa limbah cair, padat, maupun gas. Limbah cair pabrik kelapa sawit berpotensi sebagai pencemar karena mengandung COD dan BOD serta padatan tersuspensi tinggi (Said dan Dev, 1996).  Telah banyak cara untuk mengendalikan dan menanggulangi pencemaran limbah hasil produksi dari minyak sawit di antaranya secara kimia, fisika, maupun biologis. Limbah cair dari pengolahan minyak sawit mengandung senyawa organik maupun anorganik yang dapat dan tidak dapat diuraikan oleh sejumlah mikroorganisme. Limbah kelapa sawit memiliki kadar bahan organik yang tinggi. Apabila limbah ini tidak dapat diolah dan ditangani dengan baik, maka dapat menimbulkan pencemaran yang besar karena diperlukan degradasi bahan organik yang lebih besar.
Minyak sawit merupakan bahan yang digunakan untuk memproduksi minyak goreng. Permintaan yang sangat tinggi dari masyarakat menjadikan minyak goreng sebagai salah satu kebutuhan pokok. Konsumsi minyak goreng ini didominasi oleh rumah tangga dan kemudian warung makan atau restoran.
Hanya sekedar berbagi pengalaman saya tentang minyak jelantah. Dahulu, menurut saya minyak jelantah yang dibuang ke selokan atau tempat saluran air tidak mencemari lingkungan karena dalam pikiran saya kandungan senyawa kimia pada minyak jelantah berupa senyawa organik sehingga dapat dengan mudah terurai oleh mikroorganisme. Namun, setelah banyak membaca hasil penelitian berupa jurnal dan artikel terpercaya. Ternyata, pemikiran saya selama ini salah.
Minyak goreng bekas atau yang biasa kita kenal sebagai minyak jelantah juga merupakan salah satu limbah rumah tangga. Akan tetapi, selama ini masyarakat memiliki informasi yang minim tentang hal tersebut, karena dianggap tidak membahayakan terhadap lingkungan. Dampak dari limbah minyak bekas pakai dan lemak jika dibuang tanpa diolah terlebih dahulu akan menimbulkan akibat dan resiko terhadap kesehatan manusia, keseimbangan lingkungan/ekologi dan keindahan/estetika lingkungan. Limbah minyak yang panas akan dapat merusak keseimbangan oksigen dalam air, hal ini disebabkan karena kelarutan oksigen dalam air menjadi kecil akibat kenaikan suhu. Kenaikan suhu limbah termik dapat menyebabkan kecepatan penggunaan oksigen oleh reaksi biokimia menjadi besar akibat kenaikan suhu.
Air limbah yang banyak mengandung materi tersuspensi dapat menyebabkan kerugian bagi perairan. Materi tersuspensi akan menyebabkan pula terhambatnya penetrasi cahaya, dengan adanya hambatan penetrasi cahaya maka laju fotosintesis menjadi terhambat. Air yang tercemar sering kali mengeluarkan bau yang sangat menusuk hidung dan warnanya berubah menjadi hitam, hijau, coklat ataupun merah tergantung dari jenis pencemar yang ada. Kejadian ini sangat mengganggu segi keindahan yang dimiliki air (Said dan Dev, 1996). Tidak hanya itu, minyak jelantah yang dibuang melalui saluran-saluran air dapat menyebabkan terbentuknya endapan atau gumpalan minyak pada permukaan air. Endapan atau gumpalan lemak ini dapat menghambat aliran air pada saluran pengairan. Kandungan kimia pada minyak goreng bekas juga dapat mengganggu kesehatan organisme yang hidup di ekosistem perairan.
Limbah rumah tangga berupa minyak jelantah nampaknya agak sulit untuk dilakukan pengolahan dalam skala rumah tangga karena terbatasnya informasi tentang pengolahan minyak jelantah serta peralatan yang digunakan. Akan tetapi, dari pengalaman yang saya alami ketika membeli makanan di warung, saya sempat bertanya kepada pemilik warung tentang minyak jelantah yang sudah tidak dipakai untuk keperluan memasak. Ternyata, minyak jelantah mereka tampung dalam wadah seperti galon yang kemudian dijual kepada seorang pengepul dengan harga sekitar Rp. 3.000/liter. Menurut informasi yang saya dapat dari sang pemilik warung, minyak jelantah tersebut nantinya akan diolah menjadi bahan dasar pembuatan biodiesel maupun sabun. Minyak jelantah memang masih memiliki nilai ekonomis, tetapi untuk saat ini masyarakat dalam skala rumah tangga  masih belum mampu untuk mengolah minyak jelantah menjadi produk lain yang memiliki nilai jual dan ramah lingkungan. Hal tersebut disebabkan karena minimnya informasi, metode, serta peralatan pendukung yang digunakan untuk mengolahnya. Perlunya dilakukan sosialisasi, pencerdasan, dan pelatihan kepada masyarakat agar dapat mengolah minyak jelantah menjadi produk yang lebih bermanfaat dan ramah lingkungan. Kegiatan tersebut harus diintegrasikan dengan lembaga-lembaga pemerhati dan pelestarian lingkungan.
Dukungan kita sebagai konsumen dapat dilakukan dengan memilih produk minyak goreng yang ramah lingkungan dari proses perkebunan, penanaman sawit, proses produksi, hingga penggunaannya. Selain itu, kita juga harus bijak dan tidak berlebihan ketika menggunakan olahan produknya. Jadilah konsumen yang cerdas, jangan asal membeli produk yang ramah dengan keuangan, tetapi belilah produk minyak goreng yang berekolabel dan bersertifikat RSPO agar trend penggunaan produk tersebut di masyarakat semakin luas. Dengan begitu, secara tidak langsung kita telah memberikan dukungan terhadap realisasi program perkebunan kelapa sawit yang lestari dan berkelanjutan sehingga industri-industri pengolahan minyak sawit tidak lagi mengorbankan ekosistem konservasi hutan untuk memperluas lahan perkebunan.


Muhammad Adiyaksa
Lomba Tulis Konsumen Bijak #BeliYangBaik

0 komentar:

Kamu, Iya... Kamu...

3:01 AM Rima Ramadhania 0 Comments

kamu, iya kamu...
kamu yang selalu buat aku ngerasa butuh perbaikan terus menerus, merasa harus semangat padahal lagi padat-padatnya tugas akademik, selalu merasa haus akan seteguk ilmu baru, kamu... aku mengejarmu.. rasa ingin berubah, rasa ingin menantang diri, rasa senang ketika menapakkan kaki di daerah orang, rasa haru ketika perjalanan hidup telah mengukir karakter diri, rasa bangga sedikit telah meringankan beban orangtua, aku menggengammu dalam doa. kamu, ya kamu adalah masa depanku! kutemui kamu disetiap derap langkah kakiku..
Purwokerto @kamar kosan Jam 17.00
tanggal 20 Oktober 2015

0 komentar:

Belajar dari kesuksesan orang lain, terapkan dan lakukan dengan caramu sendiri! PREPARING MY SELF FOR FIM (Forum Indonesia Muda) #18 2016

2:06 AM Rima Ramadhania 0 Comments

Mengubah Definisi Zona Nyaman

Profil Ruli Aulia, FK UGM
Forum Indonesia Muda Angkatan 17

Saya merupakan mahasiswa salah satu fakultas dengan sistem blok yang dituntut untuk menyelesaikan 165 SKS dalam 3,5 tahun, sehingga rata-rata harus mengambil 23,5 SKS per semester. Hal tersebut tidak membuat saya menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang kuliah pulang). Saya memutuskan untuk menjalani masa 3,5 tahun kuliah tersebut dengan sedikit melakukan lebih diluar kuliah, membuat list hal-hal yang akan saya lakukan sebelum lulus.

Setelah tiga setengah tahun mengusahakan, Alhamdulillah atas izin-Nya saya bisa mencoret checklist yang saya targetkan. Saya lulus 3,5 tahun setelah menyelesaikan 168 SKS dengan nilai sesuai yang saya targetkan, mengikuti program pembinaan di salah satu asrama mahasiswa selama 2 tahun yang berisi program pembinaan kepemimpinan, spiritual (tahsin, tahfidz, kajian Islam, dll) hingga taekwondo, mengikuti berbagai pelatihan kepemimpinan, mengikuti berbagai lomba, beberapa diantaranya memperoleh penghargaan pada tingkat nasional, menulis di media masa nasional, mengikuti student exchange, melakukan beberapa penelitian beberapa diantaranya dipresentasikan dan dilombakan, mengikuti beberapa International conference, mengikuti organisasi di dalam dan diluar kampus, menginisiasi pendirian komunitas mahasiswa, menjadi panitia berbagai event, serta tak lupa jalan-jalan sambil nongkrong untuk membangun network dan memiliki banyak teman, misalnya di Forum Indonesia Muda (FIM).

Pada awalnya terasa berat. Namun semua itu justru menyenangkan ketika kita mampu mengubah seluruh tantangan diluar zona nyaman dan memberikan label baru sebagai my (extended) comfort zone. Bahwa zona nyaman setiap mahasiswa bisa jadi adalah senantiasa bergerak untuk mengembangkan diri dan menciptakan perubahan bagi lingkungannya. Sehingga tujuan saya menulis yang kali ini, adalah mengajak semua pembaca to create their own (extended) comfort zone. Karena melakukan tantangan bukan berarti keluar dari zona nyaman, melainkan memiliki zona nyaman baru yang lebih luas yang membuat kita mampu tumbuh dan berkembang dengan lebih cepat.

Bagaimana caranya? Dimuali dengan

(1)keberanian mengambil resiko. High risk, high return! Untuk melakukan kegiatan diluar kuliah yang padat, harus mengambil resiko, mulai dari resiko jam tidur yang berkurang, resiko sangat lelah karena full seharian beraktivitas terkadang hingga larut malam, resiko mengejar tugas dan belajar yang harus lebih keras dari teman-teman hingga resiko akademik. Salah satu resiko yang paling saya rasakan adalah waktu belajar yang sangat berkurang karena banyaknya aktivitas yang saya lakukan sehingga membuat nilai akademik saya tidak sebaik teman-teman saya yang fokus di akademik. Nilai tidak keluar/nilai K (kurang) atau dibawah standar kelulusan (nilai D) pernah saya dapatkan. Namun kegiatan non-akademik bukan berarti excuse untuk nilai saya boleh jelek, saya kejar dengan seluruh usaha, hingga akhirnya saya bisa lulus cumlaude.

Saya percaya bahwa dengan memiliki berbagai kegiatan, saya justru belajar banyak hal yang tidak akan saya dapatkan dari lecture atau praktikum. Terkadang saya merasa begitu lelah dengan padatnya agenda saya setiap hari, namun disitulah titik dimana saya meyakinkan diri dan berdoa bahwa semua yang saya lakukan semoga bernilai ibadah dan akan saya rasakan hasilnya pada masa yang akan datang. Salah satu kata motivasi yang sangat saya sukai adalah: teruslah berlelah-lelah, istirahatnya nanti di surga Allah. Motivasi baik yang kuat akan membuat kita mampu bertahan dalam kelalahan, sehingga kita akan menikmati setiap lelah.

(2)Prioritas. Buatlah prioritas tentang kegiatan-kegiatan yang kita pilih agar jadwal kita bukan hanya asal padat, jadwal yang padat itu harus dipastikan diisi oleh padatnya aktivitas yang berkontribusi dan membawa kita semakin dekat dengan impian-impian kita. Saya sempat melakukan kesalahan dimana pada awal mengikuti berbagai kegiatan, saya asal ikut ini itu, hingga saya jatuh sakit karena hal tersebut. Sehingga saya belajar bahwa saya harus mensortir kegiatan mana yang akan saya lanjutkan, dan kegiatan mana yang tidak akan saya ambil. Salah satu keputusan berat yang pernah saya buat adalah mengundurkan diri di tahap akhir seleksi pemilihan asisten praktikum di kampus karena kegiatan saya yang sudah padat. Kegagalan dalam menentukan prioritas akan membuat kita lelah dan tidak merasakannya sebagai sesuatu yang kita nikmati sebagai zona nyaman kita.

Happiness is growing! Kebahagiaan adalah ketika kita tumbuh!

(3)Rasakan akselerasinya. Yaitu dengan melihat bahwa kita sama-sama memiliki waktu 24 jam dalam sehari, sama-sama telah melewati semester demi semester, dan akan diwisuda dengan ijazah yang sama. Namun apa yang membuat kita berbeda adalah apa yang telah kita pelajari diluar kuliah untuk mendapatkan wisuda sehingga kita menjadi sosok yang jauh lebih baik dari saat pertama kali kita masuk kuliah. Yang membuat kita berbeda adalah apa yang sudah kita kontribusikan untuk lingkungan kita, membuat organisasi yang dulu kita bangun bersama-sama saat ini terus tumbuh menjadi lebih besar, melihat komunitas yang kita inisiasi saat ini sudah memiliki kepengurusan yang lebuh baik. Yang membuat kita bebeda adalah keberanian yang kita ambil untuk mengurangi jam tidur sehingga ada beberapa piala dan tabungan hasil wirausaha yang bisa kita berikan untuk orang tua kita.

Teruslah berkarya!

Bocoran Agar Lolos Seleksi Forum Indonesia Muda

Oleh: Dimas Prasetyo Muharam, FIM 14C, Universitas Indonesia
Judul tulisan ini sekilas bernada trik curang agar lolos seleksi agar tergabung dalam Forum Indonesia Muda (FIM). Tapi saya menjamin, tidak ada kecurangan sama sekali di sini. Apalagi niatnya adalah ikut FIM, sebuah wadah para pemuda dari Sabang sampai Merauke untuk jadi calon-calon pemimpin masa depan, tak etis tentunya jika menggunakan cara-cara yang tak semestinya.
Kata ‘bocoran’ di sini sebenarnya hanya akan memberikan pandangan dan sedikit tips strategi untuk kamu yang sedang mengikuti seleksi FIM angkatan berapapun. Strategi agar kamu dapat secara optimal menerangkan siapa dirimu dan track record-mu pada berkas pendaftaran FIM, agar kamu yang merupakan pemuda-pemuda pilihan bangsa, tak lantas gagal lolos FIM hanya karena salah strategi.
Sebab saya yakin, orang sukses bukan hanya mereka yang pandai atau berpengetahuan luas, tapi juga orang yang dapat berada dalam waktu dan situasi yang tepat dengan cara-cara yang tepat pula. Bahasa kerennya the right man in the right place. Tapi bukan hanya sampai di situ, tentu izin Allah pada akhirnya akan menentukan segalanya. Jadi setelah membaca ‘bocoran’ ini, tetap harus ikhlas ya menanti pengumuman peserta lolos seleksi FIM.
Sebelumnya, saya adalah alumni Forum Indonesia Muda atau FIM angkatan 14C. C di sana menunjukkan lokasi pelatihan yaitu di Cibubur, Jakarta oleh karena di angkatan FIM 14 pelatihan FIM dilakukan di dua lokasi yaitu di Cibubur dan di Bukittinggi, Sumatra Barat. FIM memang biasanya tiap tahun mengadakan dua kali live skill training and character building, yaitu sekitar bulan Mei dan juga di Oktober.
Peserta tiap angkatan rata-rata berjumlah lebih dari 120 pemuda usia 18 – 30 tahun, dan setelah pelatihan maka disebut alumni FIM. Selain itu, saya juga pernah tergabung sebagai panitia dalam pelatihan FIM. Jadi sedikit banyak tahu mengenai proses seleksi FIM dan ingin berbagi informasi ini agar teman-teman dapat menggunakan strategi yang tepat.
Tips Umum Pendaftaran Forum Indonesia Muda
Proses pendaftaran FIM biasanya sudah dibuka minimal tiga bulan dari waktu pelaksanaan program pelatihan. Pendaftaran FIM dilakukan secara online dengan mengisi form dan submit berkas kelengkapan di laman http://portal.forumindonesiamuda.org. Di sana tersedia informasi lengkap mengenai apa itu FIM, kapan waktu pelaksanaan, narahubung yang tersedia, dan pastinya form registrasi untuk menjadi anggota pelatihan FIM angkatan yang sedang dibuka.
Beberapa tips berikut mungkin tidak sesuai lagi dengan kreteria dan persyaratan untuk mengikuti angkatan FIM yang sedang kamu daftar saat ini, akan tetapi prinsip-prinsip umum dapat dijadikan semacam pedoman untuk mengisi CV dan menerangkan maksud tujuan serta motivasimu mengikuti FIM atau kegiatan serupa lainnya.
Tips pertama yaitu tak perlu terburu-buru untuk submit form registrasi. Dalam Portal FIM, form dapat diisi kemudian disimpan sebelum akhirnya dikirim dan tak dapat direvisi lagi. Isi dengan seksama dan jangan sampai ada kolom yang terlewat atau diisi asal-asalan, baru setelah benar-benar yakin boleh disubmit sebelum deadline penutupan registrasi FIM.
Ya ini memang akan buat panitia recrutment kelimpungan jika banyak deadliners, tapi tenang, jangan korbankan kesempatanmu menjadi anggota FIM hanya karena ingin terburu-buru mengirimkan formulir. Biasanya tak ada nilai plus kok untuk yang terlebih dulu melengkapi form pendaftaran, poin terpenting adalah kelengkapan. Saya yakin para panitia sudah ikhlas mengemban amanah ini smile emoticon
Tips kedua, carilah surat rekomendasi di awal masa pendaftaran agar tak telat saat deadline nanti. Surat rekomendasi ini dapat berasal dari ketua organisasi kamu berada saat ini, atau orang berpengaruh lain di lingkungan kampus atau berkegiatan kamu. Isi surat rekomendasinya pun harus jelas, bukan sekedar surat keterangan bahwa kamu memang berasal dari organisasi tersebut.
Harus ada kalimat yang menerangkan bahwa dia, sebagai pemberi rekomendasi, memang merekomendasikan kamu untuk mengikuti pelatihan Forum Indonesia Muda angkatan sekian. Dan sebagai perhatian, harus surat rekomendasi yang terbaru ya, jangan yang pernah bekas dipakai untuk mendaftar FIM sebelumnya 😀
Tips ketiga adalah agar secara lengkap dan seksama saat mengisi CV dan juga esai motivasi. Apabila ada dua hal tersebut, maka itu adalah inti komponen penilaian apakah kamu lolos ikut pelatihan FIM. Kuncinya adalah isi dengan lengkap, prioritaskan menuliskan hal-hal yang jadi kelebihanmu, dan pastinya harus jujur. Untuk lebih detail mengenai strategi agar memperoleh hasil maksimal saat mengisi curriculum vitae dan esai motivasi pada saat pendaftaran FIN, akan dijelaskan di tulisan berikutnya ya.
Tips keempat, carilah seniormu di kampus atau berkenalanlah dengan alumni FIM angkatan sebelumnya. Lebih bagus lagi jika dia sudah mengenal baik kamu dari segi karakter dan juga sepak terjang selama ini. Nanti jangan lupa di formulir pendaftaran FIM, minta izin dan masukkan nama alumni tersebut sebagai orang yang merekomendasikan kamu bergabung di FIM. Sama halnya saat kamu mengikuti seleksi atau melamar sebuah pekerjaan, maka kontak perekomendasi bisa menjadi cukup penting karena dapat dihubungi oleh pihak penyelenggara untuk mengetahui lebih jauh dan konfirmasi mengenai track record kamu. Jika persyaratan ini ada, maka perlu dengan cermat untuk memilih siapa yang sekiranya punya pandangan positif dan tahu mengenai kamu yang sebenarnya. Tapi jika tak disyaratkan, ya punya koneksi dengan alumni FIM yang kece-kece ga ada ruginya kok grin emoticon.
Tips lainnya, tak perlu khawatir untuk kamu yang berasal bukan dari kampus-kampus populer atau daerah-daerah. Bisa jadi saat angkatan seleksimu, FIM menerapkan kebijakan untuk mempertimbangkan keunikan dan keberagaman peserta, serta mendorong agar alumni-alumni FIM tersebar di berbagai daerah. Jadi beranikan saja untuk mendaftar, meski kamu berasal dari kampus, latar belakang agama, etnis, kondisi fisik, atau daerah yang terpencil.
Khususnya saya mendorong agar kamu apabila mahasiswa dengan disabilitas agar juga memberanikan diri mengikuti FIM. Agar jejaringmu makin luas dan dapat mengajak alumni FIM lainnya agar mengenal dirimu.
Tips umum terakhir yaitu jangan pernah menyerah untuk mendaftar FIM. Selama usia masih masuk kategori peserta FIM, teruslah berjuang untuk mendaftar. Sebab ada kemungkinan diterapkan prioritas juga untuk mereka yang pernah mendaftar FIM sebelumnya tapi belum diterima. Tapi Insha Allah, dengan strategi yang tepat, kamu akan segera tergabung di FIM.
Namun jika kesempatan itu belum tiba, jangan pernah menyerah kawan!
Lalu, mengapa saya perlu repot-repot menulis ‘bocoran’ ini agar teman-teman lolos FIM? sebetulnya tak repot juga, saya senang kok saat berbagi, apalagi hal-hal positif. Saya ingin teman-teman dapat bergabung dalam FIM karena saya sudah merasakan berada di dalamnya. Mungkin pelatihan dan materi-materi yang di dapat saat FIM training dapat ditemui juga di kegiatan kepemudaan yang serupa.
Tapi satu hal yang membuat FIM berbeda adalah kamu dapat menemukan keluarga baru di FIM. Teman-teman satu angkatan dan angkatan lainnya yang pasca resmi menyandang status alumni FIM, maka mereka semua menjadi keluarga barumu. Dan keluarga ini bukan main-main lho, mereka adalah para anak muda yang menjadi pemimpin di daerah, lingkungan, kampus, atau organisasinya masing-masing. Tentu ini menjadi social capital yang luar biasa untuk kamu saat bergabung di FIM.
Nah, sekian dulu tips-tips umum agar lolos seleksi Forum Indonesia Muda. Berikutnya akan dibahas lebih rinci lagi strategi saat mengisi formulir pendaftaran agar mendapatkan penilaian yang optimal. Mari bergabung dalam keluarga Forum Indonesia Muda, Aku untuk Bangsaku.
-----------
Kamu mau jadi bagian dari FIM? Tuliskan data kamu di sini dan tunggu pendaftaran FIM 18 ya di tahun 2016!
https://goo.gl/wOIzqK

0 komentar:

GAGAL, LALU BANGKIT

9:24 PM Rima Ramadhania 0 Comments

hilangkan hati dari niat sombong, hilangkan hati dari niat diri lebih baik dari orang lain. hilangkan semua. siap patah hati, tetapi lebih siap lagi untuk melejitkan diri. pelajaran lagi, pelajaran lagi. hidup tidak boleh berhenti sampai disini.... yang sudah belajar banyak pun tetap harus belajar, yang baru merintispun tetap harus belajar, istiqamahkan diri dengan perbaikan agar menjadi manusia berkualitas bagi kemashlatan ummat.

0 komentar:

Essai IYD Camp 2015

5:18 PM Rima Ramadhania 0 Comments

Saya memiliki passion yang begitu besar dalam bidang kepemimpinan, sosial dan pendidikan. Oleh karena itu, saya telah banyak bergabung pada organisasi yang bergerak di bidang tersebut. Saya menyadari bahwa kekuatan terbesar negara ini adalah pemudanya, maju atau mundurnya bangsa ini adalah karena perbuatan pemudanya. Saya telah terjun pada masyarakat desa dan terus berupaya mengembangkan desa melalui program kerja Desa mitra Banteran dibawah binaan Kementrian Pengabdian Masyarakat BEM UNSOED. Setelah saya terjun di Desa Banteran saya melakukan beberapa tahap pendekatan dengan aparatur desa maupun masyarakat desa yang pada umumnya bekerja sebagai petani. Komoditi padi serta sayur mayur merupakan dua hal yang menjadi berkah bagi masyarakat Desa Banteran untuk dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Keadaan Desa begitu miris terutama pada bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan dan dinamika sosial akibat dampak dari era globalisasi. Saya melakukan wawancara kepada aparatur desa dan mendapati kenyataan bahwa desa mitra kami merupakan salah satu desa yang terletak pada kecamatan termiskin di Banyumas yaitu, Kecamatan Sumbang padahal lokasi desa begitu dekat sekali hanya berjarak tempuh 15 menit dari pusat pendidikan tinggi Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) hal ini sungguh mengetuk hati nurani saya untuk terus berproses memperbaiki taraf hidup masyarakat kelas bawah. Mendapati hal tersebut banyak hal yang harus dibenahi mulai dari pemberdayaan masyarakat supaya berdikari, melakukan pencerdasan sosial terkait aspek-aspek kesehatan, lingkungan dan pendidikan serta bagaimana mengubah pola pikir awam masyarakat desa. Masyarakat desa yang dominan berpendidikan rendah menjadi salah satu akar rumput permasalahan yang harus segera di selesaikan, karena dengan pendidikan mata rantai kemiskinan dan masalah-masalah negara akibat kemiskinan dapat terputus. Melalui program desa binaan Kementrian Pengabdian Masyarakat BEM UNSOED saya mengadakan penyuluhan-penyuluhan pertanian, kesehatan, pemberdaayan masyarakat melalui ekonomi kreatif, dan pendidikan melalui rumah baca yang berisi sumbangan buku bacaan. Pendampingan masyarakat sangat diperlukan, saya pun melakukan pendampingan kepada mereka untuk mengontrol progress dari program-program kerja yang telah di implementasikan di desa mitra. Masalah yang lain adalah kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan terutama ekologis persawahaan, petani-petani di Desa Banteran tidak mendapatkan penyuluhan dan pendidikan pertanian yang baik sehingga, kebiasaan mereka menggarap sawah dengan penggunaan pupuk kimia serta pestisida kimia tanpa menggunakan takaran yang tepat untuk menggarap satu petak sawah menjadi tidak terkendali dan semaunya saja. Padahal dampak panjang dari kebiasaan ini tidak hanya rusaknya lingkungan karena penggunaan bahan kimia yang melebihi kapasitas yang dapat diremediasi oleh lingkungan itu sendiri tetapi, berkaitan langsung dengan nyawa para petani. Walaupun terlihat dari luar mereka sehat, sebenarnya didalam tubuh mereka telah terjadi akumulasi racun terus-menerus dan hasil panen raya mereka pun tidak selalu dapat stabil dari tahun ketahun karena tanah sawah yang mereka garap bertahun-tahun dengan kebiasaan buruk tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah. Hilangnya predator hama alami untuk mengatasi hama padi pun ikut hilang bersamaan dengan penggunaan senyawa pestisida yang tidak spesifik cara kerjanya dalam membunuh hama. Serangga pengendali hama dan serangga hama pun ikut mati, tetapi serangga hama mengalami proses mutasi akibat terkenanya senyawa pestisida dan mengalami resisten sehingga menyebabkan dosis yang digunakan semakin meningkat dari tahun ke tahun. banyak bulir padi yang tumbuh namun ternyata bulirnya tersebut tidak ada padinya, hal ini menjadi masalah petani karena menurunkan hasil produksi panennya, tak lain masalah ini timbul adalah karena hal tersebut merupakan akibat dari tidak sehatnya petani dalam menggarap persawahan. Hasil dari pendekatan yang dilakukan melalui kelompok tani dan ketua paguyuban desa serta jajaran pengurus desa Banteran ternyata masalah-masalah ini terkait sekali dengan pergeseran kultur yang terjadi, era globalisasi tidak hanya berdampak pada masyarakat kota tetapi berdampak nyata sampai masyarakat desa, sampainya bahan kimia ke desa merupakan salah satu cara instan mendapatkan hasil panen tanpa harus menunggu waktu yang lama, kepraktisan yang ditawarkan era globalisasi inilah yang sudah mengakar di masyarakat desa Banteran dan tidak menutup kemungkinan pada desa-desa lain yang ada di Indonesia. Masalah lain adalah dinamika sosial masyarakat desa, pergaulan remaja desa sangat memprihatinkan, di desa mitra yang saya terjuni banyak remaja perempuan yang hamil diluar nikah. Penyimpangan pergaulan yang kita biasa lihat terjadi pada masyarakat perkotaan ternyata terjadi juga pada masyarakat desa, hal ini telah menggeser nilai-nilai normatif yang dianut oleh masyarakat desa. Setelah ditelisik lebih jauh kenapa hal ini bisa terjadi karena, pendidikan reproduksi dan sosialisasi mengenai kesehatan reproduksi yang tidak memadai. Selain itu, kurangnya sanitasi yang ada didesa menyebabkan banyaknya warga desa yang buang air di hutan-hutan atau langsung di perairan. Pencemaran perairan yang terjadi akibat kotoran manusia mengakibatkan penyakit endemik di desa. Terlalu banyak permasalahan di desa yang sesungguhnya mengharapkan kita sebagai pemuda, seorang mahasiswa yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi untuk dapat berbagi ilmu dengan mereka, mengimplementasikan tri darma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat desa. Komoditi pangan yang dihasilkan oleh masyakat pedesaan sangat mempengaruhi kekuatan dan stabilitas pangan nasional oleh karena itu ketika ada masalah di pedesaan berarti merupakan masalah nasional pula. Masyarakat pedesaan yang masih mendominasi Indonesia dapat dijadikan kesempatan besar dan kekuatan Indonesia dalam menghadapi masyarakat ekonomi asean. Namun, hal yang paling utama untuk melakukan perubahan adalah dengan memulai perubahan itu sendiri pada diri kita, saya pun bercermin bagaimana saya dapat merubah orang lain sementara diri saya belum berubah. Oleh karena itu seiring proses transformasi diri ini, saya telah memiliki kebiasaan untuk mencacat apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan diri dan kesalahan apa yang telah saya perbuat sehingga saya dapat mengenali diri saya seutuhnya dan dapat belajar dari kesalahan yang telah saya perbuat. Peran pemuda untuk membuat pendidikan karakter lebih optimal haruslah terlebih dahulu dimulai dari diri sendiri, memperkaya dirinya dengan ilmu, bergerak maju kearah kualitas hidup yang lebih baik dan bermartabat, menetapkan prinsip-prinsip dasar sebagai nilai yang ideal dalam menetapkan cita-cita, memilih strategi serta mampu menggali dan membangkitkan apa yang terbaik yang ada didalam dirinya. Barulah dia dapat memberikan dampak bagi yang lain, karena prinsip dasar tersebut akan menumbuhkan dimensi moral dan spiritual pada pelaksaan tugas dan kewajiban dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Saya memiliki rasa tanggung jawab untuk membangun bangsa melalui bidang keilmuan yang saya miliki. Berbekal pengalaman terjun langsung di masyarakat, semoga menjadi nilai lebih tersendiri bagi saya untuk dapat menginspirasi, berbagi ilmu dan belajar lebih banyak lagi di acara Indonesian Youth Dream Camp 2015 bersama 99 delegasi lainnya yang berdatangan dari seluruh penjuru nusantara untuk menghasilkan solusi strategis secara arif dari banyaknya permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia. Dengan mengikuti IYD Camp 2015 saya akan lebih mengasah kapasitas dan kapabilitas diri saya selain itu, dapat membangun jaringan (networking) untuk bergabung dengan dengan pemuda Indonesia yang berasal dari beragam background yang sama-sama memiliki satu visi yaitu, bergerak bersama memajukan Indonesia. melihat kondisi bonus demografi indonesia, timbul permasalahan dimana kebanyakan pemuda di Indonesia tidak tersiapkan, terlihat masih rendahnya kualitas hidup pemuda, rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki, kurangnya keterampilan pemuda dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang tidak lama lagi akan terealisasikan, pemuda sekarang masih dianggap remeh dalam menentukan suatu kebijakan oleh kalangan tertentu, masih dianggap belum matang karena banyaknya masalah kepemudaan yang timbul sehingga menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemuda. oleh karena itu, dengan mengikuti IYD Camp 2015 saya ingin mendobrak paradigma lama masyarakat bahwa, kita sebagai pemuda mampu bergerak bersama saling menguatkan dan berinovasi untuk memajukan bangsa ini. Ilmu, pengalaman, serta motivasi dari 99 delegasi lain yang saya dapatkan melalui kegiatan IYDCamp 2015 ini, insya Allah akan saya implementasikan pada desa mitra Banteran sebagai bekal ilmu untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di desa mitra kami. Saya memiliki sifat yang open minded, menyukai hal-hal baru yang menghadirkan tantangan baru, mampu bekerjasama, selalu ingin belajar dan terus berupaya memperbaiki kualitas diri dari hari kehari, serta memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik untuk mengutarakan pendapat, karena saya juga memiliki pengalaman menjadi MC dalam acara kampus. Sifat-sifat inilah yang menyebabkan saya selalu ingin terus melakukan aksi untuk terus bergerak merubah peradaban bangsa melalui karya-karya nyata. Saya berharap tim seleksi IYDCamp 2015 memilih saya sebagai salah satu dari 100 delegasi yang terpilih untuk mengikuti rangkaian kegiatan selama 3 hari di daerah jogja yang istimewa. Karena saya memiliki keinginan kuat untuk dapat membangun bangsa melalui aksi-aksi nyata, menuangkan gagasan dan ide-ide kreatif sebagai solusi pemecahan masalah bangsa yang ada secara arif dan strategis agar menjadi kaum terdidik yang memiliki jiwa pejuang, berorientasi ke masa depan dan mau bergerak bersama-sama untuk membangun bangsa dengan karya nyata.

0 komentar:

I DO BELIEVE CAN BE PART OF 100 DELAGATES OF IYDCamp 2015

5:46 PM Rima Ramadhania 0 Comments

Assalamualaikum, akhi ukhti serta pembaca yang di rahmati Allah..
Saya ingin menuangkan segelintir pemikiran dan suara hati yang memuncak dalam tulisan ini. hmm... Rasanya akhir-akhir ini jadi senang nulis dan juga ngerasa kalau tulisan saya cukup bagus. pemilihan kata-kata, penekanan kalimat yang tepat, sehingga saya berharap suatu saat nanti saya akan dikenal melalui tulisan-tulisan yang saya buat. aamiin... 
membuat sebuah buku biografi perjalan diri merupakan salah-satu mimpi yang ingin saya kejar, yang saya ingin wujudkan. sejarah takan mampu merekam semua penonton, tetapi saya akan merekam sendiri sejarah yang telah saya buat melalui buku biografi seorang pemimpi besar dalam meraih cita-citanya untuk terus menjadi manusia bermanfaat bagi kemashlatan umat aamiin...
oh iya 2 hari yang lalu saya ngisi berkas acara nasional lagi, kegiatan ini bernama IYDCamp (Indonesian Youth Dream) Camp. awalnya dapat informasi dari salah satu grup aktif yang saya ikuti di facebook muncullah pemberitahuan kegiatan ini, awalnya saya biasa aja kurang notice tapi setelah presiden IYES saya menjadi salah satu speaker inspiratornya saya langsung keblingsatan mau daftar. saya ingin sekali ketemu dia, dia yang selalu jadi sosok motivatorku, yang selalu ingin mendengar kisah pengabdianku, yang selalu memompa semangat ikut kegiatan atau forum nasional/internasional. salah satu mimpi saya juga sih, jadi kita kaya klop. berteman dengannya merupakan anugerah bagi saya, bukan karena rentetan prestasinya. sekali lagi bukan. tetapi bagaimana dia dapat menghargai orang lain, itu sikap yang saya sukai darinya. 
semoga IYDCamp menjadi wadah dimana saya bisa menginspirasi dan terinspirasi dengan kisah 99 delegasi lainnya, dan semoga IYDCamp menjadi perjalanan kisah persahabatan dua insan ini saling bertemu untuk pertama kalinya dan dapat menelurkan ide-ide besar bersamanya. aamiin 
kalau ditelisik lagi sebenarnya dalam mengisi essai IYD telah banyak air mata yang tumpah, saya sedang diuji lagi dengan teman sepermainan (bukan temen juga sih) eh hahha.. yang tidak bisa menerima kondisi kesibukan diri saya, banyak emosi didalamya dimana orang lain menumpahkan semua amarahnya kepada saya yang katanya mereka bilang biar bisa belajar semua tetapi syaa tidak melihat hal itu yang saya lihat evalusi hanya jadi ajang penghakiman seseorang dan menginjak-injakan harga diri seseorang. saya tidak lihat sisi kebermanfaatannya. jujur jika evaluasi itu penting maka lakukan dengan rules yang baik, yang tidak menghakimi, dengan menggunakan bahasa yang baik, dan dengan intonasi yang tidak menzolimi. saya semakin kuat dengan hal-hal seperti itu, ini bukan yang pertama bagi saya selama jadi asisten dengan kesalahan kecil yang secara logika dan nurani bisa dimaklumi dan dapat ditoleransi bukanlah masalah besar asalkan orang-orang didalamnya toleran dan saling meghargai, jujur saya jadi malas dengan mereka yang cuma nguji kepekaan tanpa bilang langsung kalau lagi kesulitan, padahal tuhan mengkaruniakan mulut dan lidah untuk bicara kenapa harus bersikap kekanakan seperti itu padahal umur sudah berkepala dua?
saya hanya diam menerima penghakiman luar biasa dari mereka karena alasan saya sibuk dan terkena penyakit maag menjadi sebuah boomerang bagi saya, mungkin bagi mereka saya mati atau sekarat juga gak penting. bukannya saya tidak komitmen atau apa, saya menjalankan apa yang telah menjadi tugas saya, yang insya Allah dengan niatan berbagi ilmu dengan praktikan lain. tetapi, kenapa saya dituntut untuk mengikuti jadwal persiapan yang sebenarnya kalian putuskan sendiri padahal saya juga punya jadwal lain dan seenaknya mengganti jadwal orang? tetapi biarlah itu menjadi sebuah hikmah bagi perjalan hidup saya. saya pernah membaca tulisan seperti ini :

IF YOU WANT TO BE A GREAT MAN, YOU HAVE TO BE WILLING TO BE MOCKED, HATED, AND MISSUNDERSTOOD. untuk jadi orang hebat dibutuhkan mental yang KUAT dan TAHAN BANTING. untuk jadi yang luar biasa kamu harus TAHAN menghadapi tantangan, cacian dan juga hinaan.

apakah saya sudah siap untuk itu semua? saya sedang di tahap itu! saya tidak perlu membuktikan, karena pembuktian bagi mereka juga tidak penting karena mindset mereka sudah tersetting seperti itu. bagi saya LET IT FLOW saja. terus jalani kehidupan seperti biasa, menghidupkan lentera masa depan dengan mimpi, usaha dan doa-doa. suatu saat nanti mereka akan melihat dan malah kagum dengan saya. Wallahu a'lam Bishawab bair waktu yang menjawab...


0 komentar:

Derap Langkah Perjalanan Ini

5:16 PM Rima Ramadhania 0 Comments

mendambakan yang mampu menguatkan disaat sulit, mengingatkan dikala lupa, menerima dikala cela, menginspirasi disaat buntu ide, selalu hadir dikala semua pergi. hanya kamu, kamu yang di atas Arsyi. yang selalu kutemui dalam derap langkahku, yang selalu terengkuh dalam nafasku. walaupun dalam derap langkah perjalanan panjang sering ingkari, dzolimi diri sendiri, selalu kau jadi tempat kembali.
- Purwokerto,17/10/15 pukul 7.10a.m. @Kosan -

0 komentar:

THE THING THAT I WANTED SO MUCH PART III

10:11 PM Rima Ramadhania 0 Comments

HI PEEEPPPSSS....

I will gonna tell you what I really wanted in this year and next year (2015-2016). so much thing that I desperated want to happen into a reality. I hope Allah will ease my path aamiin
so here we go...

1. I want to be a leader in BEM UNSOED ( I expecting my self as a minister of Pengabdian Masyarakat) I'll volunter my self, oh I hope they will see my track record in a good way of organization (soon in July 2015)
 2. I want to be a participant in national/international event 

be a delegates of Aiesec winter session December 2015

3. I dream to going a trip, MUN or conference abroad in East Asia, America or Europe
Go abroad!!!
HMUN
4. writing a biography book by my self. my journey and my story (2016 released)


0 komentar:

Sentilan Sentilun oleh Muhammad Adiyaksa Febryanto

9:51 PM Rima Ramadhania 0 Comments

Aku Mendambakan sosok aktivis yang tidak banyak berkomentar, yang kalau mau komentar observasi dulu, yang kalau mau mengapresiasi kinerja pasti tulus tidak sarkastik, yang kalau mau menyampaikan evaluasi/kritik melalui cara yang tidak menyakiti/mempermalukan, yang tidak melalaikan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa, yang lebih memilih agenda real demi upgrade diri ketimbang banyak berkomentar, yang mau berinovasi.
Bukan yang terjebak dengan romantisme pergerakan lama, bukan yang sibuk koar-koar masalah akuisisi pengolahan SDA tapi mendalami teknologinya saja enggan, bukan yang koar-koar mengkritisi kelembekan pemerintah terhadap asing tapi berbahasa asing saja gagap, bukan yang haus penghormatan dari massa kampus.
Lelah lihat timeline facebook dan suara-suara kritik/komentar di darat yang sok tau, minim literasi, sarat ambisi, dan pengecut karena tidak menempuh dialog langsung. Jgn berteriak anti asing, kalo pemuda cerdas indonesia yg punya banyak inovasi di berbagai bidang aja ditelantarkan dan akhirnya dipinang oleh negara lain. Jgn masuk ke kolam atau kubangan yg sdh kotor dan terkontaminasi, kalo kamu masuk walaupun kamu membawa kebaikan, bersihmu tidak akan terlihat. Jadilah seorang yg bener2 cerdas secara ilmiah, merubah tidak harus masuk ke dalam sistem.
Salam engineer dan scientist

0 komentar: