I DO BELIEVE CAN BE PART OF 100 DELAGATES OF IYDCamp 2015

5:46 PM Rima Ramadhania 0 Comments

Assalamualaikum, akhi ukhti serta pembaca yang di rahmati Allah..
Saya ingin menuangkan segelintir pemikiran dan suara hati yang memuncak dalam tulisan ini. hmm... Rasanya akhir-akhir ini jadi senang nulis dan juga ngerasa kalau tulisan saya cukup bagus. pemilihan kata-kata, penekanan kalimat yang tepat, sehingga saya berharap suatu saat nanti saya akan dikenal melalui tulisan-tulisan yang saya buat. aamiin... 
membuat sebuah buku biografi perjalan diri merupakan salah-satu mimpi yang ingin saya kejar, yang saya ingin wujudkan. sejarah takan mampu merekam semua penonton, tetapi saya akan merekam sendiri sejarah yang telah saya buat melalui buku biografi seorang pemimpi besar dalam meraih cita-citanya untuk terus menjadi manusia bermanfaat bagi kemashlatan umat aamiin...
oh iya 2 hari yang lalu saya ngisi berkas acara nasional lagi, kegiatan ini bernama IYDCamp (Indonesian Youth Dream) Camp. awalnya dapat informasi dari salah satu grup aktif yang saya ikuti di facebook muncullah pemberitahuan kegiatan ini, awalnya saya biasa aja kurang notice tapi setelah presiden IYES saya menjadi salah satu speaker inspiratornya saya langsung keblingsatan mau daftar. saya ingin sekali ketemu dia, dia yang selalu jadi sosok motivatorku, yang selalu ingin mendengar kisah pengabdianku, yang selalu memompa semangat ikut kegiatan atau forum nasional/internasional. salah satu mimpi saya juga sih, jadi kita kaya klop. berteman dengannya merupakan anugerah bagi saya, bukan karena rentetan prestasinya. sekali lagi bukan. tetapi bagaimana dia dapat menghargai orang lain, itu sikap yang saya sukai darinya. 
semoga IYDCamp menjadi wadah dimana saya bisa menginspirasi dan terinspirasi dengan kisah 99 delegasi lainnya, dan semoga IYDCamp menjadi perjalanan kisah persahabatan dua insan ini saling bertemu untuk pertama kalinya dan dapat menelurkan ide-ide besar bersamanya. aamiin 
kalau ditelisik lagi sebenarnya dalam mengisi essai IYD telah banyak air mata yang tumpah, saya sedang diuji lagi dengan teman sepermainan (bukan temen juga sih) eh hahha.. yang tidak bisa menerima kondisi kesibukan diri saya, banyak emosi didalamya dimana orang lain menumpahkan semua amarahnya kepada saya yang katanya mereka bilang biar bisa belajar semua tetapi syaa tidak melihat hal itu yang saya lihat evalusi hanya jadi ajang penghakiman seseorang dan menginjak-injakan harga diri seseorang. saya tidak lihat sisi kebermanfaatannya. jujur jika evaluasi itu penting maka lakukan dengan rules yang baik, yang tidak menghakimi, dengan menggunakan bahasa yang baik, dan dengan intonasi yang tidak menzolimi. saya semakin kuat dengan hal-hal seperti itu, ini bukan yang pertama bagi saya selama jadi asisten dengan kesalahan kecil yang secara logika dan nurani bisa dimaklumi dan dapat ditoleransi bukanlah masalah besar asalkan orang-orang didalamnya toleran dan saling meghargai, jujur saya jadi malas dengan mereka yang cuma nguji kepekaan tanpa bilang langsung kalau lagi kesulitan, padahal tuhan mengkaruniakan mulut dan lidah untuk bicara kenapa harus bersikap kekanakan seperti itu padahal umur sudah berkepala dua?
saya hanya diam menerima penghakiman luar biasa dari mereka karena alasan saya sibuk dan terkena penyakit maag menjadi sebuah boomerang bagi saya, mungkin bagi mereka saya mati atau sekarat juga gak penting. bukannya saya tidak komitmen atau apa, saya menjalankan apa yang telah menjadi tugas saya, yang insya Allah dengan niatan berbagi ilmu dengan praktikan lain. tetapi, kenapa saya dituntut untuk mengikuti jadwal persiapan yang sebenarnya kalian putuskan sendiri padahal saya juga punya jadwal lain dan seenaknya mengganti jadwal orang? tetapi biarlah itu menjadi sebuah hikmah bagi perjalan hidup saya. saya pernah membaca tulisan seperti ini :

IF YOU WANT TO BE A GREAT MAN, YOU HAVE TO BE WILLING TO BE MOCKED, HATED, AND MISSUNDERSTOOD. untuk jadi orang hebat dibutuhkan mental yang KUAT dan TAHAN BANTING. untuk jadi yang luar biasa kamu harus TAHAN menghadapi tantangan, cacian dan juga hinaan.

apakah saya sudah siap untuk itu semua? saya sedang di tahap itu! saya tidak perlu membuktikan, karena pembuktian bagi mereka juga tidak penting karena mindset mereka sudah tersetting seperti itu. bagi saya LET IT FLOW saja. terus jalani kehidupan seperti biasa, menghidupkan lentera masa depan dengan mimpi, usaha dan doa-doa. suatu saat nanti mereka akan melihat dan malah kagum dengan saya. Wallahu a'lam Bishawab bair waktu yang menjawab...


You Might Also Like

0 komentar: