Tampilkan postingan dengan label poetry. Tampilkan semua postingan

Untukmu kekasihku

Untukmu kekasihku, yang kuyakini kau pantas atas segala pengorbanan.
Tetesan air mata yang jatuh selama mencintaimu adalah bukti bahwa aku sanggup bertahan atas semua badai yang menerpa, bukan karena rasa sakit yang mendalam sehingga air mata menetes turun tetapi langkahku yang tak pernah berpijak jauh dari hatimu selama kau remuk hujamkan perasaanku bertubi-tubi.

hatiku mungkin goyah sesaat namun satu yang pasti, langkah kaki ini selalu berpusar pada dirimu.
kekasihku, yang ku percayai kau pantas atas segala pengorbanan. Hargailah keberadaanku. Mungkin kau merasa aman karena aku selalu berada dalam dekapan, tetapi ingatlah waktupun memiliki batasan.
Maka hargailah keberadaanku,
selagi ku ada dalam dimensi yang sama.

Untuk dirimu kekasihku, cintaku tak terbatas mesti kau tak pernah membalas.

Purwokerto, 30 januari 2017. @kosan

Kamu, Iya... Kamu...

kamu, iya kamu...
kamu yang selalu buat aku ngerasa butuh perbaikan terus menerus, merasa harus semangat padahal lagi padat-padatnya tugas akademik, selalu merasa haus akan seteguk ilmu baru, kamu... aku mengejarmu.. rasa ingin berubah, rasa ingin menantang diri, rasa senang ketika menapakkan kaki di daerah orang, rasa haru ketika perjalanan hidup telah mengukir karakter diri, rasa bangga sedikit telah meringankan beban orangtua, aku menggengammu dalam doa. kamu, ya kamu adalah masa depanku! kutemui kamu disetiap derap langkah kakiku..
Purwokerto @kamar kosan Jam 17.00
tanggal 20 Oktober 2015

GAGAL, LALU BANGKIT

hilangkan hati dari niat sombong, hilangkan hati dari niat diri lebih baik dari orang lain. hilangkan semua. siap patah hati, tetapi lebih siap lagi untuk melejitkan diri. pelajaran lagi, pelajaran lagi. hidup tidak boleh berhenti sampai disini.... yang sudah belajar banyak pun tetap harus belajar, yang baru merintispun tetap harus belajar, istiqamahkan diri dengan perbaikan agar menjadi manusia berkualitas bagi kemashlatan ummat.

Derap Langkah Perjalanan Ini

mendambakan yang mampu menguatkan disaat sulit, mengingatkan dikala lupa, menerima dikala cela, menginspirasi disaat buntu ide, selalu hadir dikala semua pergi. hanya kamu, kamu yang di atas Arsyi. yang selalu kutemui dalam derap langkahku, yang selalu terengkuh dalam nafasku. walaupun dalam derap langkah perjalanan panjang sering ingkari, dzolimi diri sendiri, selalu kau jadi tempat kembali.
- Purwokerto,17/10/15 pukul 7.10a.m. @Kosan -

STAY DOWN TO EARTH

pikiran apatis mengukung dirinya dalam muara kebanggan, hanya jago kandang ketika dihadapkan dengan perubahan dia alergi dia takut. pikiran apatis mengelu-elukan dirinya begitu tinggi dan melambungkan jumawanya. berpikir aksiku sudah begitu besar, prestasiku berjajar panjang. aku paling benar, perkataanku haruslah dipakai. diruang sempit ini, aku mendominasi. mereka hanyalah serpihan kecil yang ketinggalan jaman. aku dengan hasratku, telah beranjak jauh dari kepingan itu. keluarlah dari zona nyaman, benar ku lakukan itu. bertemu dengan manusia diluar sana diketuklah hatiku dan runtuhlah semua kesombonganku yang tidak ada apa-apanya.  hanya kecil, kecil dan bias. tak ada yang tersisa. hanya sebuah cahaya yang mengilhami, sombong tak ada gunanya kala diri hanyalah sebuah titik.

♥ PRAY and ENCOURAGEMENT FROM HIM ♥


DOAKU UNTUKMU BIDADARI SURGAKU

Tak ada henti pikiranku memikirkanmu
Aku selalu ingin dekat denganmu
Tak pernah aku merasakan sehidup ini sebelumnya
Hadirmu merubah segalanya
Untaian kata-kata tak bisa menggambarkan perasaanku saat ini
Aku tak tahu apa yang sedang aku tulis saat ini
Bukan bibir tapi hati-lah yang berucap
   
 Ini semua tentang persiapan dan bukan hanya tentang pelaksanaan
    Bagai busur panah yang tepat sasaran
    Kamu harus menarik busurmu dengan kuat agar panahmu melesat tepat
    Akan kunikmati perjalanan dan jarak ini, bukan jaraknya harus diperhatikan
    Namun, bekal, niat yang bulat, dan tekat yang kuat yang harus dipersiapkan
    Aku doakan kebaikan yang berlimpah, rezeki yang berkah dan ilmu yang  bermanfaat
Doaku untukmu bidadari surgaku, Rima Ramadhania




With love,
Muhammad Adiyaksa
28 Agustus 2014