Tampilkan postingan dengan label artikel. Tampilkan semua postingan

Peran Pemuda untuk Mengentaskan Kemiskinan

Oleh: Rima Ramadhania, Biologi 2012
            Kemiskinan merupakan permasalahan yang pasti bagi sebagian negara berkembang termasuk Indonesia. Kemiskinan melemahkan banyak sistem, menyebabkan banyak permasalahan lainnya yang jauh lebih kompleks. Kesadaran bahwa kekuatan terbesar negara ini adalah pemudanya, maju atau mundurnya bangsa ini adalah karena perbuatan pemudanya, membuat saya optimis bahwa Indonesia bisa berkembang jauh lebih baik daripada hari ini tetapi juga timbul kekhawatiran apakah pemuda Indonesia sudah tersiapkan dengan baik untuk menghadapi tantangan di masa depan?
            Saya pernah terjun ke masyarakat desa yang merupakan desa binaan BEM Unsoed 2015 yaitu desa Banteran selama saya mengikuti organisasi ini. Keadaan desa begitu miris terutama pada bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan dan dinamika sosial akibat dampak dari era globalisasi.
            Saya melakukan wawancara kepada aparatur desa dan mendapati kenyataan bahwa desa mitra ini merupakan salah satu desa yang terletak pada kecamatan termiskin di Banyumas yaitu Kecamatan Sumbang. Padahal lokasi desa begitu dekat sekali hanya berjarak tempuh 15 menit dari pusat pendidikan Unsoed. Hal ini sungguh mengetuk hati nurani.
            Masyarakat desa yang dominan berpendidikan rendah menjadi salah satu akar rumput permasalahan yang harus segera di selesaikan, karena dengan pendidikan mata rantai kemiskinan dan masalah-masalah negara akibat kemiskinan dapat terputus. Masalah yang lain adalah kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan terutama ekologis persawahaan, petani-petani di Desa Banteran tidak mendapatkan penyuluhan dan pendidikan pertanian yang baik sehingga, kebiasaan mereka menggarap sawah dengan penggunaan pupuk kimia serta pestisida kimia tanpa menggunakan takaran yang tepat menyebabkan rusaknya lingkungan dalam kurun waktu yang cukup panjang. Bukan hanya masalah ekologis saja, tetapi kebiasaan ini berkaitan langsung dengan nyawa para petani. Didalam tubuh mereka telah terjadi akumulasi racun terus-menerus dan hasil panen raya pun tidak selalu stabil dari tahun ketahun karena tanah sawah yang mereka garap mengalami kerusakan yang cukup parah. Banyak bulir padi yang tumbuh namun ternyata bulirnya tersebut tidak ada padinya. tentunya kondisi ini menurunkan keuntungan produksi yang menyebabkan kerugian di pihak petani.
            Hasil dari pendekatan yang dilakukan melalui kelompok tani, ketua paguyuban desa serta jajaran pengurus desa Banteran ternyata masalah-masalah ini terkait sekali dengan pergeseran kultur yang terjadi, era globalisasi tidak hanya berdampak pada masyarakat kota tetapi berdampak nyata sampai masyarakat desa, sampainya bahan kimia ke desa merupakan salah satu cara instan mendapatkan hasil panen tanpa harus menunggu waktu yang lama, kepraktisan yang ditawarkan era globalisasi inilah yang sudah mengakar di masyarakat desa Banteran dan tidak menutup kemungkinan pada desa-desa lain yang ada di Indonesia.
            Masalah lainnya adalah dinamika sosial masyarakat desa, pergaulan remaja desa sangat memprihatinkan, di desa mitra yang saya terjuni banyak remaja perempuan yang hamil diluar nikah. Penyimpangan pergaulan yang kita biasa lihat terjadi pada masyarakat perkotaan ternyata terjadi juga pada masyarakat desa, hal ini telah menggeser nilai-nilai normatif yang dianut oleh masyarakat desa. Setelah ditelisik lebih jauh kenapa hal ini bisa terjadi karena, pendidikan reproduksi dan sosialisasi mengenai kesehatan reproduksi yang tidak memadai. Selain itu, kurangnya sanitasi yang ada didesa menyebabkan banyaknya warga desa yang buang air di hutan-hutan atau langsung di perairan. Pencemaran perairan yang terjadi akibat kotoran manusia mengakibatkan penyakit endemik di desa.
            Terlalu banyak permasalahan di desa yang sesungguhnya mengharapkan kita sebagai pemuda, seorang mahasiswa yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi untuk dapat berbagi ilmu dengan mereka, mengimplementasikan tri darma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat desa.
      Komoditi pangan yang dihasilkan oleh masyakat pedesaan sangat mempengaruhi kekuatan dan stabilitas pangan nasional oleh karena itu ketika ada masalah di pedesaan berarti merupakan masalah nasional pula.
         Masyarakat pedesaan yang masih mendominasi Indonesia dapat dijadikan kesempatan besar dan kekuatan Indonesia dalam menghadapi masyarakat ekonomi asean. Namun, hal yang paling utama untuk melakukan perubahan adalah dengan memulai perubahan itu sendiri pada diri kita.
            Peran pemuda untuk membuat pendidikan karakter lebih optimal haruslah terlebih dahulu dimulai dari diri sendiri, memperkaya dirinya dengan ilmu, bergerak maju kearah kualitas hidup yang lebih baik dan bermartabat, menetapkan prinsip-prinsip dasar sebagai nilai yang ideal dalam menetapkan cita-cita, memilih strategi serta mampu menggali dan membangkitkan apa yang terbaik yang ada didalam dirinya. Barulah dia dapat memberikan dampak bagi yang lain, karena prinsip dasar tersebut akan menumbuhkan dimensi moral dan spiritual pada pelaksaan tugas dan kewajiban dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Para pemuda harus memiliki rasa tanggung jawab sosial untuk membangun bangsa melalui bidang keilmuan yang dimiliki.
            Melihat kondisi bonus demografi indonesia, timbul permasalahan dimana kebanyakan pemuda di Indonesia tidak tersiapkan, terlihat masih rendahnya kualitas hidup pemuda, rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki, kurangnya keterampilan pemuda dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang tidak lama lagi akan terealisasikan, pemuda sekarang masih dianggap remeh dalam menentukan suatu kebijakan oleh kalangan tertentu, masih dianggap belum matang karena banyaknya masalah kepemudaan yang timbul sehingga menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemuda.

            Oleh karena itu, kita sebagai pemuda yang memiliki potensi dan kapasitas berkewajiban untuk memiliki keinginan kuat membangun bangsa melalui aksi-aksi nyata, menuangkan gagasan dan ide-ide kreatif sebagai solusi pemecahan masalah bangsa yang ada secara arif dan strategis agar menjadi kaum terdidik yang memiliki jiwa pejuang, berorientasi ke masa depan dan mau bergerak bersama-sama untuk membangun bangsa dengan karya nyata.

artikel ini juga dimuat dalam rubik berita unsoed dan masuk popular feeds. alhamdulillah ya Allah banyak yang menyukai tulisan saya. btw buat yang mau cek silahkan like dan kasih komentar yang membangun ya




 Alhamdulillah, my article has been entering headline news and one of popular feeds! 
thank you Allah, it's like my dream comes true! alhamdulillah
 

KEMANAKAH MAHASISWA KINI?




Oleh: Rima Ramadhania Fabio 2012 dan Yongky Pratama HI 2013

kita ditetapkan lulus maksimal 7 tahun agar kita dapat meraih toga dan gelar dibelakang nama, lebih dari itu kita diatur untuk fokus kuliah  dengan kurikulum yang sengaja dibuat padat dan lupa dengan tugas kita sebagai mahasiswa untuk kritis terhadap kebijakan pemerintah, memberdayakan masyarakat yang kurang mampu serta memberikan manfaat lebih banyak ke lingkungan sekitar. Kita sebagai mahasiswa, tugas kita bukan hanya sekedar mencari gelar dan kerja lalu hidup dengan individualitas tinggi tanpa memikirkan masyarakat yang tidak tersentuh pendidikan sama sekali dan terjerat kemiskinan yang sangat ironis. Banyak mahasiswa dengan idealisme tinggi kini mulai hilang dan mulai berfikir realistis, bagaimana caranya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, bagaimana dapat hidup dengan tenang dan bagaimana nanti dapat membeli barang ini itu. lihatlah lebih dalam dimana nilai kemanusiaan kita? masih banyak orang yang hidup dibawah garis kemiskinan dan terpinggirkan, terisolir dari kerasnya kehidupan di era globalisasi yang menuntut kecepatan dan keterampilan. Bagaimana orang-orang yang tak berpendidikan dan miskin ini bisa terampil, jika memenuhi kebutuhan makan saja tidak bisa? Coba bayangkan betapa sulitnya mereka menyambung nyawa, tak heran meningkatnya angka kriminalitas di kota besar. Itu mungkin karena kurang pedulinya kita terhadap mereka, kesenjangan sosial begitu terasa. Dikota besar bahkan dibeberapa kota kecilpun kita bisa melihat itu semua, dijalan raya yang  macet ada yang tetap nyaman didalam mobil mewahnya sementara anak kecil mengemis disamping jendela kaca mobil mewah tersebut.  Lalu bagaimanakah peran kita sebagai mahasiswa?
Disini kita melihat banyak tipe mahasiswa di kampus, ada mahasiswa yang memiliki keinginan untuk merubah kondisi masyarakat sosial disekitarnya namun harus bertanding dengan dirinya sendiri di bidang akademik, kadang dipandang sebelah mata karena terfokus membangun diri diluar ruang kelas, tergelincir jauh dengan nilai ip yang pas-pasan. Adapun yang berfikir idealis, berusaha mati-matian menjaga nilai tetap cumlaude tetapi bagimana caranya tetap dapat pengalaman diluar.  Ada juga yang fokus belajar dan cerdas luar biasa di jurusannya dengan berharap ketika dia lulus dapat pekerjaan, agar setidaknya beban negara terhadap pengangguraan berkurang. Semua tidak menjadi masalah, yang menjadi masalah adalah ketika mahasiswa terfokus dengan cita-citanya dan melupakan tugasnya sebagai manusia yang bebas untuk membantu sesama  yang membutuhkan dan kurang beruntung seperti dirinya.

THINGS TO INVEST IN 20s




Our 20s fly by before we know it, and we want to make sure we did the decade justice. Did we worry about the right things? Are we where we should be now?
The best way to prepare for those questions and answer them to the best of our abilities, is to make sure spend time on what really matters and what may help us in the future.
Here are some of the important things you should invest while you’re 20s:
1. Network.
If you form a solid mainstay of people, you are exposed to more opportunities and potential for success in both your career and in your personal life. Build bridges, because you never know when you might be looking to cross them
2. Read. A lot.
There is nothing more productive than taking the time to read. Read whatever you can get your hands on — current news, nonfiction, fiction, career advice, self-help books — anything! The more you know and understand about people around you, yourself and the world, the more easily and successfully you can navigate those very things.

3. Use your time and money on education
Education is an invaluable resource that you are unlikely to ever regret having. Money is well spent when it is used to broaden your mind and pool of knowledge, especially when honing skills to be applied to your career path.

4. Learn new skills (and master them)
While the advice to "follow your passion" can be good in the general sense, John. J. Bowman urges those in their 20s to master and control a set of skills that can be used to benefit you within the field you are passionate about.

5. Build meaningful relationships
Now is the time to drop the fair-weather friends and make time only for those who are really going to stick around and be positive forces in your life. As you mature, so should your relationships, so you don't have time to waste on people who will be harmful rather than helpful in your pursuit of your future goals.

6. Establish a system for handling finances
Sit down and figure out how you are spending money, what you are spending it on, and what your ongoing expenses are. "If you take care of your finances starting today they will take care of you when you most need them.

7. Eat well.
Spend time planning meals, learning healthy recipes, and overall taking what you're eating into consideration regularly. Gone are the days when donuts, chips, and sodas can pass as a full day's meal. Even it if takes a little more time and effort, your future self will thank you when you find yourself maintaining your energy and healthy body as you age.

8. Travel
In your 20s, you're full of enthusiasm and energy and usually have the mobility to indulge a bit of wanderlust. So indulge it. Experience new cultures, countries, and challenges. You will learn things that you can take with you and apply to your life back at home, traveling with a purpose.