LOLOS : Seleksi KOPHI 2016

7:21 PM Rima Ramadhania 0 Comments

Dibalik ucapan congratulation di gambar atas, saya mau menceritakan akan hal-hal yang kamu percayai untuk terjadi itu pasti akan menjadi kenyataan. disatu sisi, "believe" tidaklah mungkin muncul secara tiba-tiba. nilai itu muncul seiring perjalanan hidup kamu dan seberapa keras kamu mau menyadari proses yang telah dilewati dan mengambil hikmah serta pembelajaran dari sana. saya cukup yakin bisa lolos tahapan seleksi organisasi ini, karena beberapa pertimbangan pengalaman yang cukup serta keyakinan yang luar biasa. honestly, saya udah lupa ternyata pernah isi form online seleksi kophi melalui attachment link di salah satu grup difacebook. setelah saya tau gerakan ini concern terhadap lingkungan langsung saya isi aja. karena lama dan memikirkan banyak hal saya jadi lupa sama seleksi kophi. itu berlangsung 1 bulan lebih sejak saya submit form-nya. sampai disuatu pagi yang dingin saat saya berada di kamar nenek dan dalam keadaan mati lampu, saya menerima sms dari ainun yang ternyata anak unsoed jurusan kesmas. di sms tersebut saya membaca tulisan kophi, saya bingung sendiri karena lupa. akhirnya pas saya diam sejenak oh ternyata saya menyadari pernah isi form online seleksinya dan saya lolos tahap pertama. untuk seleksi tahap kedua which is harus buat proposal karena saya lolos di divisi program. dalam tenggat waktu satu hari, saya mulai panik karena selama 1 bulan saya tidak pernah ngecek akun sosmednya kophi. akhirnya saya bilang sama ainun kalau saya memang baru tahu informasinya, ainun kasih kelonggaran 2 hari dan saya langsung kerjain malamnya. sempat pesimis karena lampu di seluruh kawasan rumah mati akibat hujan deras yang terus menggguyur. saya putar otak akhirnya bergegas bilang ke ayah aku mau nitip laptop supaya bisa di charge di kantornya. sepulang ayah kerja saya langsung mengerjakan proposalnya. ide datang begitu saya mengalir apa adanya, dulu pernah memang saya mengagumi sistem akuaponik yasudah saya jaidkan itu proposal kegiatan untuk seleksi tahap kedua kophi. seleksi terakhir adalah wawancara sekaligus penjelasan mengenai proposal yang kita buat, saya menjalani proses wawancara juga ada cerita dibaliknya. hari itu hari minggu, dan malamnya saya baru balik ke purwokerto hanya untuk seleksi wawancara dan rapat youth speak aiesec unsoed. padahal umi saya tidak mengizinkan saya balik katanya masih kangen dan pengen berlama-lama dengan saya (fyi : saya emang jarang pulang ke tangerang hehe) tapi karena role saya cukup penting, saya harus bergegas pulang ke purwokerto lagi. dalam perjalanan saya menggunakan transportasi umum bis lorena, disebelah saya seorang bapak muda yang naik dari pantura. cukup ramah cuma saya memang lagi berkutat dengan banyaknya hal yang dipikirkan dan lagi pengen in silent mood. jadinya obrolan hanya sekedar basa-basi perkenalan.
 setelah jam 10 bis sampai ke tempat makan, karena dingin akhirnya saya lebih memilih makan baso. setelah itu naik bus kembali. saya lebih banyak menghabiskan waktu perjalanan dengan tidur dan selalu baca shalawat yang sebelumnya umi sisipkan di buku agenda kerja saya untuk pegangan kalau lagi gak tenang. saya baca shalawat sampai terlelap. jam 1 malam saya melek lagi dan melihat keadaan sekitar sepertinya belum sampai terminal purwokerto, akhirnya tidur lagi. sampai saya terbangun karena di tepuk pundaknya oleh kenek bus dan ditanya turunnya dimana saya langsung jawab purwokerto dan dia mengatakan kalau bus sudah melaju sampai sokaraja dan mau ke purbalingga. perasaan saat itu macam dikagetin dan ketakutan karena jam masih memunjukkan pukul 2 malam. ternyata di bis itu tidak cuma saya yang ketinggalan tapi juga bapak-bapak yang duduk disebelah saya. bapk itu langsung marahin keneknya yang gak teriak saat nurunin penumpang ditempat tujuannya, emang saya juga gak pernah mengalami hal yang kaya gini semenjak kuliah hampir 3,5 tahun selalu turun di terminal purwokerto gak pernah kelewatan. hmm, tertegun dengan obrolan umi yang masih kangen saya mulai menyesali. tapi apa boleh buat, kerjaan udah menunggu, tim membutuhkan saya untuk garap project. yang bikin panik adalah saya cuma punya 50ribu didompet, karena memang expectnya pasti sampai di purwokerto. di purbalingga ternyata saya baru tau enggak ada taksi, jadi kalau mau ke purwokerto naik bus kecil atau ojek. saya berpikir cepat harus naik apa malam-malam begini ke purwokerto dengan uang yang cuma 50 ribu. ditawarkanlah naik ojek pas ngobrol dengan abangnya dia jelasin harga 60ribu ke pwt saya langsung nolak. duduk dan ennangin diri, saat itu seorang ibu penjual makanan nanya kesaya dan bapak itu kenapa bisa turun di purbalingga. akhirnya dia menyarankan naik bus kecil yang range harga cuma 5-10 ribu, ide langsung muncul dan diotak sudah hitung-hitung harga plus taksi dari terminal purwokerto sampai kosan. cuma kena 35 ribu, saya langsung bilang ke bapak itu kalau uang saya cuma 50 ribu jadi lebih baik naik bus keci untuk sampai pwt. kita jalan ke rumah sakit untuk berhentiin busnya dan bus datang jam 4 pagi. semua perjalanan ditanggung biayanya sama bapak itu termasuk taksi sampai kosan, yaampun :''') bapaknya baik banget, ternyata dia juga turun di kosan yang sering saya lewatin kalau mau nongkrong di cafe kecil shu-shu. ah, pengalaman malam itu saya jadiin pelajaran sekaligus jalan-jalan nyasar. dengan diri saya yang cenderung kurang menyukai hal-hal yang tidak terencana dan unexpected serta tiba-tiba mungkin mengesalkan, tetapi saat itu saya memahami bahwa hidup memang penuh dengan un-expected moment tetapi saat kamu melonggarkan dan memberi ruang. kamu bisa mendapatkan pelajaran penting juga dari sana. mungkin bagi sebagian orang dan termasuk saya tersesat adalah hal yang menjengkelkan, mungkin kita harus lebih menggali dan memaknai secara dalam. mungkin Allah ingin memberi kita kesempatan dan membuka ruang di hati kita untuk mau lebih menggali apa yang dimiliki dari keterbatasan yang ada. bukan saatnya menyalahkan keadaan lagi, bukaan saatnya mengutuk diri, tetapi saatnya memutar otak dan mencari solusi.

You Might Also Like

0 komentar: